Jadi Penyanyi Bisa Kaya? Jangan Mimpi ....!!! Ini Faktanya ....


Menjadi Artis - terutama Penyanyi Terkenal - adalah impian banyak orang. Tidak heran jika banyak orang yang rela antri berjam-jam (bahkan berhari-hari) saat mengikuti audisi kontes menyanyi, baik taraf lokal maupun internasional.

Mengapa banyak orang mau menjadi penyanyi? Sederhana saja : Pekerjaannya ringan. Hanya menjual suara. Dengan menyanyikan 1 lagu berdurasi 3 menit saja, seorang penyanyi sudah mengantongi sedikitnya Rp 25 juta. Itu baru 1 lagu. Bayangkan jika dia harus bernyanyi lebih dari 10 lagu, atau bahkan mengadakan konser yang ditonton ratusan - bahkan ribuan - penonton. Bisa dibayangkan berapa Milyar penghasilan yang didapat seorang penyanyi.

Secara matematika, hitungannya memang seperti itu. Tapi apakah benar faktanya demikian? Berikut ini adalah fakta-fakta kelam yang saya kompilasi dari beberapa artikel internasional, yang membuktikan bahwa kehidupan penyanyi tidaklah seenak yang dikira orang. Sebagai catatan : Fakta ini berdasarkan kondisi penyanyi di Amerika Serikat ya..... Jadi mungkin berbeda dengan kondisi di Indonesia.


TIDAK SEMUA PENYANYI MENULIS LAGU MEREKA SENDIRI
Banyak musisi dan penyanyi yang ingin Anda berpikir kalau mereka sendiri yang menulis semua lagu di album mereka. Dengan demikian, Anda akan berpikir pula kalau lagu tersebut merupakan curahan hati "sebenarnya" dari sang artis.

Jaringan berita CBS News pernah melakukan pengusutan dan menemukan bahwa banyak sekali artis yang sama sekali tidak sepenuhnya menulis lagu mereka sendiri. Bahkan mereka memiliki satu tim penulis lagu yang membuatkan lagu tersebut untuk sang penyanyi. Sang penyanyi kadang hanya menambahkan 1-2 lirik di dalam lagu itu, dan .... voila.... jadilah lagu itu diklaim sebagai "karya cipta" sang artis.

Komposer dan Penulis Lagu Dallas Austin menceritakan kalau dia pernah diminta oleh seorang Manager artis untuk menulis lagu untuk artis yang ditanganinya, dan menghendaki nama artis itu dicantumkan sebagai "Penulis Lagu". Nama Dallas Austin bisa dicantumkan juga, tetapi hanya sebagai "co-writer" saja.

Di lain pihak, Komposer Chantal Kreviazuk - yang juga seorang penyanyi - pernah menuduh Avril Lavigne sama sekali tidak pernah menciptakan lagu. Meski Chantal menarik kembali tuduhannya, namun banyak orang yang mempercayai kalau Avril memang tidak pernah sepenuhnya menciptakan lagu-lagu miliknya.

Hal serupa pada Penyanyi Lauryn Hill yang dituntut oleh sebuah tim penulis lagu. Mereka mengklaim sebagai penulis dari semua lagu yang ada di album Lauryn "The Miseducation of Lauryn Hill" (rilis 1999), dan menuntut hak royalti atas kerja keras mereka.


GAYA HIDUP PENYANYI YANG DIEKSPOS MEDIA ADALAH PALSU
Reputasi adalah segalanya. Tetapi apa jadinya jika reputasi itu hanyalah palsu belaka? Hal inilah yang terjadi dalam dunia kehidupan para artis penyanyi. Sering kali media meng-ekspos gaya hidup dan kehidupan para artis. Namun faktanya, hampir semua adalah palsu.

Mengapa demikian? Karena Produser dan Manager para artis memang sengaja menciptakan "karakter" dari sang artis untuk bisa mendongkrak penjualan album mereka. Bayangkan, bagaimana menjual album musik hip-hop yang energik kalau sang artis sendiri adalah pribadi yang pendiam dan tidak suka pesta? Atau jika kehidupan sang artis sangat biasa (bahkan sangat membosankan), apakah Anda akan bisa jadi fans fanatiknya dan selalu membeli album-album yang dibuatnya?

Grup metal Slayer yang selalu menampilkan lagu-lagu bertema kematian, bunuh diri, dan pemujaan setan sering dipublikasikan sebagai kelompok metal yang suka dengan hal-hal klenik dan berbau mistis. Padahal dalam kehidupan sehari-hari mereka tidak demikian. Bahkan Tom Araya - vokalis sekaligus basis Slayer - adalah seorang pengikut ajaran Katolik yang sangat taat beragama.

Penyanyi hip-hop Rick Ross - yang bernama asli William Leonard Roberts II - mengaku dirinya adalah mantan pemimpin sebuah anggota mafia yang mengendalikan peredaran narkoba di Amerika Serikat. Namun nyatanya William hanyalah mantan sipir penjara dan tidak punya hubungan apapun dengan dunia narkoba (kecuali mengurusi narapidana penjara saja). Latar belakang William tersebut merupakan kreasinya sendiri yang diambil dari kisah hidup Rick Ross, seorang mantan pengedar narkoba sebenarnya. Masalah muncul ketika Sang Pengedar Narkoba Rick Ross mengetahui hal ini dan menuntut William karena menggunakan nama untuk "memperkaya diri sendiri".

Majalah The Smoking Gun juga pernah melakukan investigasi terhadap latar belakang Musisi Akon yang mengklaim dirinya pernah menjadi pencuri mobil dan pernah masuk penjara. Nyatanya hidup Akon di masa lalu justru baik-baik saja dan tidak pernah menyentuh dunia hitam.

Penyanyi Roxanne Shante pernah mengatakan kalau dia memaksa pihak studio membayar uang kuliahnya agar dia dapat meraih gelar PhD. Nyatanya dari hasil penyidikan Majalah Slate, Roxanne sama sekali tidak pernah melakukan hal itu. Bahkan, sepertinya Roxanne tidak pernah kuliah sama sekali.


LABEL MEMBELI SENDIRI ALBUM PENYANYI HANYA AGAR BISA DUDUK DI PERINGKAT TERATAS TANGGA LAGU POPULER DUNIA
Pernahkah Anda berpikir, kenapa kok ada lagu-lagu yang ga enak didengar dan sangat buruk tapi bisa duduk di peringkat teratas tangga lagu populer?

Majalah online Wired pernah melakukan wawancara dengan Tom Silverman, Pemilik Tommy Boy Records. Menurutnya, banyak label yang "mencurangi" tangga lagu populer dunia dengan cara melakukan pengunduhan berbayar atau membeli album penyanyi jagoan mereka. Tujuannya tidak lain adalah mendongkrak penjualan album itu sendiri. Ketika lagu tersebut sudah berada di posisi puncak, biasanya orang-orang akan penasaran dan membeli album itu.

Cara ini terbilang wajar dan sah-sah saja di dunia rekaman, bahkan merupakan salah satu strategi marketing yang sudah dilakukan banyak Label sejak puluhan tahun silam. Di masa kini, ketika banyak orang memilih mengunduh daripada membeli album, seringkali penyanyi pendatang baru akan dengan mudah tersingkir, karena tidak banyak orang yang perduli siapa dan apa lagu mereka. Karena itu, untuk menyiasati agar penjualan tetap laris dan Label tidak merugi, maka mereka melakukan strategi pengunduhan massal. Dengan cara demikian, sistem unduh berbayar akan membaca kalau lagu tersebut adalah lagu yang banyak dicari, sehingga akan "rajin" mempromosikan lagu tersebut pada pengguna lain.



TIDAK ADA PENYANYI YANG KAYA LEWAT MUSIK
Kalau mau jujur, sebenarnya tidak ada penyanyi yang benar-benar bisa kaya lewat musik. Terlebih masa kini, di mana banyak orang "membeli" atau "mencuri" musik lewat pengunduhan resmi maupun bajakan, maka penghasilan para penyanyi terus tergerus dan bisa dikatakan mereka nyaris tidak mungkin mendapatkan uang dari pekerjaan menyanyi mereka.

Karena itu banyak penyanyi yang menyiasatinya dengan rutin melakukan konser. Meski biaya pertunjukan konser sangat besar (dan berisiko merugi), namun cara ini mampu membuat dapur para penyanyi terus ngebul, dan nama mereka tetap diingat banyak orang.

Grup musik lawas seperti Guns & Roses, Rolling Stones, KISS, AC/DC, dan Def Leppard misalnya. Mereka sudah sangat jarang merilis album belakangan ini, dan lebih sering melakukan tur keliling Amerika. Hal yang sama juga dilakukan oleh penyanyi senior seperti Barry Manilow, Mariah Carey, Celine Dion, Rod Stewart, Michael Bolton, dan Peabo Bryson yang lebih rutin melakukan serangkaian konser daripada masuk dapur rekaman.

Selain konser, beberapa artis juga mencoba peruntungan mereka di dunia bisnis. Jennifer Lopez, Christina Aguilera, Beyonce, Justin Bieber, Cher, Sean Combs, dan Ariana Grande terjun ke dunia bisnis dengan merilis produk parfum. Sedangkan Britney Spears, Rihanna, dan Nicky Miraj memproduksi serta menjual produk pakaian merek mereka sendiri. Hal ini mereka lakukan bukan karena mumpuni, tetapi mencari "penghasilan tambahan" karena penghasilan bernyanyi tidak akan pernah bisa mencukupi kebutuhan mereka.

Jadi jika Anda melihat ada penyanyi yang kaya-raya, kekayaan itu bukan hasil dari menyanyi, tapi dari "bisnis sampingan" mereka.



KOMPOSER LAGU NYARIS TIDAK DAPAT APA-APA
Di industri musik, satu-satunya pihak yang paling penting tetapi nyaris tidak pernah merasakan hasil jerih-payah mereka adalah Komposer Lagu atau Pencipta Lagu. Selain karena nama mereka "tenggelam" oleh nama besar para penyanyi yang menyanyikan lagu mereka, mereka dibayar sangat "murah" oleh label.

Albim contoh Andre Lindal, pencipta lagu "As Long As You Love Me" yang dinyanyikan Justin Bieber. Dengan jumlah penonton YouTube yang sangat besar (34 juta penonton) dan pengunduhan lagu berbayar (di mana lagu tersebut diunduh sebanyak 72 juta kali), Andre hanya mendapatkan penghasilan total antara US$ 218 - 278 (sekitar Rp 3,270,000 - Rp 4,170,000) saja. Dan penghasilan itu tidak didapatnya dalam 1 - 2 hari, tetapi hampir setahun setelah lagu itu dirilis. Bayangkan....!!!

Dan yang paling memprihatinkan : Karena hidup di balik bayang-bayang para artis, nama mereka nyaris tidak pernah terdengar. Jadi kalau para artis masih bisa "menyambung hidup" dengan berjualan parfum, kaos, dan lain-lain yang pasti bisa menjual, para Komposer harus pontang-panting mencari pekerjaan demi menghidupi diri mereka sendiri. Bahkan ada yang harus kerja dobel-shift di mini-market hanya untuk sesuap nasi.

Karena itu tidak heran kalau ada beberapa komposer dan penulis lagu yang juga menjadi penyanyi agar nama mereka bisa dikenal publik, sehingga memudahkan mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Beberapa komposer sekaligus penyanyi yang cukup sukses adalah Lisa Loeb, Tracy Chapman, John Mellencamp, Billy Joel, Chris Isaak, Bruce Springteen, Alanis Morissette, Joan Osborne, dan lain-lain.



KEBANYAKAN PERSETERUAN ARTIS CUMA SETTINGAN
Hampir setiap hari ada saja berita tentang perseteruan para artis. Si A berkelahi dengan Si B. Kadang urusan perseteruan mereka terbilang sangat "receh", tapi entah mengapa jadi heboh. Media pun dengan gencar mengangkat isu perseteruan ini dengan sedemikian hebatnya, membuat mata dan telinga penggemar gosip seolah-olah terseret mengikuti perseteruan yang tiada habisnya itu.

Tapi percaya atau tidak, kebanyakan perseteruan tersebut hanyalah settingan. Tujuannya sederhana saja : untuk mencekoki para penyuka gosip agar ingat dengan sang artis, sekaligus menjadi cara untuk mengangkat penjualan album artis tersebut.

Kasus paling heboh pernah terjadi tahun 2007, di mana 50 Cent dan Kanye West berseteru hebat. Awalnya kedua artis itu tidak pernah ada masalah satu dengan yang lain. Tetapi secara kebetulan, keduanya merilis album di waktu bersamaan (50 Cent merilis album "Curtis", dan Kanye West merilis "Graduation"). Tidak jelas bagaimana mulainya, tiba-tiba kedua artis itu berseteru hebat. Perseteruan mereka bertambah seru ketika album "Graduation" duduk di peringkat puncak tangga lagu Billboard di masa itu, mengalahkan Curtis. Hampir setiap hari media memuat berita perselisihan keduanya. Uniknya, justru perselisihan ini membuat penjualan album kedua artis itu melonjak tajam.

Berdasarkan informasi dari Reverend Run, salah seorang penyanyi hip-hop yang kebetulan mengenal dekat kedua artis itu, perseteruan 50 Cent dan Kanye West hanyalah settingan belaka. Sejak awal, keduanya memang sudah sengaja menciptakan skenario untuk saling serang, sehingga memunculkan 2 kubu penggemar yang sama-sama membela mereka. Alhasil, fanatisme penggemar ini berimbas pada penjualan album yang laris manis.

Kasus lain terjadi pada Solange Knowles, adik penyanyi Beyonce yang pada tahun 2014 tiba-tiba menyerang Jay-Z (suami Beyonce) di elevator Hotel Standard, New York. Berita yang "dihembuskan" ke media, penyerangan ini lantaran Solange menuduh Jay-Z berselingkuh. Kasus ini pun sempat ramai dan menghiasi berbagai media.

Belakangan, Matthew Knowles - ayah Beyonce dan Solange - menyebutkan kalau berita itu hanyalah settingan belaka. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendongkrak kesuksesan konser Jay-Z dan Beyonce yang berlangsung beberapa waktu setelah kejadian itu. Selain itu, perseteruan ini juga berhasil mendongkrak penjualan album Solange (A Seat At the Table) sebanyak 200%, menjadikan album tersebut sebagai Album Terlaris di waktu itu. Bahkan lagu "Cranes in the Sky" berhasil meraih Penghargaan Grammy Award dan Solange diganjar penghargaan "Impact Award" di ajang Billboard Woman in Music.

Jadi jika Anda pikir membuka aib atau berkelahi di depan umum adalah hal yang memalukan, cobalah belajar dari apa yang dilakukan para artis.



MUSIK PARA PENYANYI SUDAH ADA FORMULANYA
Para musisi sangat ingin para penggemarnya berpikir kalau lagu yang mereka ciptakan adalah murni hasil kreasi mereka. Tapi di masa digital seperti sekarang, hampir semua lagu yang beredar merupakan hasil kreasi algoritma program. Program tersebut memastikan lagu-lagu yang dihasilkan merupakan lagu yang pasti disukai oleh pendengarnya.

Dalam salah satu tulisannya, Washington Post memaparkan puluhan lagu-lagu rock dan pop yang pernah menduduki jawara tangga lagu dunia. Semuanya memiliki kesamaan : Semua lagu menggunakan ketukan 4/4, hanya bermain di satu kunci yang sama, durasi tidak pernah lebih dari 5 menit, dan memiliki riff gitar yang diulang-ulang dengan durasi, tempo, dan komposisi nada yang nyaris sama. Penemuan ini menunjukkan bahwa kebanyakan musisi menggunakan cara yang sama dalam menciptakan lagu mereka.

Pada tahun 2011 - 2012, Tim Sistem Inteligen dari University of Bristol dan Spanish National Research Council melakukan analisa terhadap semua lagu yang pernah menduduki posisi puncak tangga lagu dunia selama 50 tahun terakhir. Dari menyidikan tersebut, mereka menemukan adanya kesamaan tren pada musik selama 50 tahun terakhir ini : Ritme yang digunakan senada dan simple. Instrumen musik merupakan hasil digitalisasi. Bahkan uniknya antara satu lagu dengan lagu lainnya memiliki kesamaan, meski tidak sama persis.

Inilah yang menjadi alasan mengapa banyak orang mampu melakukan "mash-up" (menggabungkan beberapa lagu yang berbeda menjadi 1 lagu) dan lagu tersebut masih tetap terdengar enak. Ini tidak lain karena semua lagu tersebut nyaris sama semua.


BANYAK PENYANYI BERHUTANG PADA PIHAK LABEL
Banyak artis yang bercerita kalau mereka berasal dari keluarga miskin, lalu berubah kaya setelah menjadi penyanyi. Jika Anda sudah membaca uraian di atas, mungkin Anda akan meragukan cerita artis tersebut. Dan memang benar : Anda patut meragukan cerita artis itu. 

Tidak salah kalau banyak artis yang berasal dari keluarga miskin dan mencoba mengubah nasib dengan menjadi penyanyi. Banyak label yang melihat potensi mereka, kemudian mengangkat mereka menjadi penyanyi. Label mendandani sang artis, mensponsori album mereka, mempromosikan lagu mereka, bahkan membuatkan konser maha besar buat sang artis.

Pertanyaannya : Apakah semuanya gratis?

Tentu tidak, Saudara-saudara....!!!! Semuanya BAYAR...!!!

Karena sang artis belum sukses dan tidak punya uang, maka semua biaya memang ditanggung oleh pihak label. Tetapi ketika karir sang artis sudah menanjak, mulailah waktunya "bayar hutang". Label akan membuat kontrak dengan waktu panjang yang "memaksa" sang artis bekerja tanpa kenal lelah, untuk "melunasi hutang" saat dia masih merintis karir.

Itulah mengapa banyak artis luar negeri yang depresi karena merasa diperbudak oleh pihak label untuk bekerja tanpa henti. Bahkan tidak sedikit yang tenggelam dalam dunia narkoba serta bunuh diri, lantaran tidak tahan "dipaksa" bekerja tanpa henti oleh label mereka.

Artis Courtney Love pernah menceritakan pada Majalah Salon (2000) bagaimana beratnya hidup menjadi artis, di mana mereka menanggung hutang yang begitu besar lantaran sudah diorbitkan oleh pihak label.

Pada tahun 2008, Label Rekaman EMI Records menuntut band 30 Seconds To Mars lantaran mengingkari kontrak mereka. Band tersebut menuntut balik EMI dengan mengatakan kalau alasan mereka mengingkari kontrak dan hengkang dari label tesebut adalah karena mereka sama sekali tidak pernah menerima royalti dari EMI. Bahkan Sang Label masih berutang US$ 1.4 juta dana royalti untuk mereka.

So... masih berpikir untuk menjadi Artis ?

Comments

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

10 Kata Makian Paling Populer di Dunia : Sejarah & Asal Usulnya

Film "Found Footage"... Apakah Beneran?

10 Video Klip Paling Vulgar dan "Berani"