10 Fakta Ekstrim yang Tidak Anda Ketahui Tentang BIOSKOP

Pernahkah Anda bertanya, mengapa penjagaan di bioskop sangat ketat? Pada saat Anda memasuki bioskop, (di beberapa bioskop tertentu) akan ada petugas keamanan yang memeriksa tubuh Anda dengan alat pemindai logam, lalu meminta Anda membongkar tas, lalu menyita makanan dan minuman yang Anda bawa. Apakah mereka takut kita membawa bom dan akan meledakkan semua penonton di dalam bioskop? Atau karena takut kita membius penonton di sebelah kita dengan makanan dan minuman yang kita bawa, lalu mengambil semua barang bawaannya?


Wa... sepertinya alasan-alasan itu terlalu berlebihan dan hanya terjadi di dunia film saja. Ada penjelasan logis mengapa pihak bioskop bertindak demikian. Selain itu, ada fakta lain yang tidak Anda ketahui tentang bioskop. Apa saja itu?

1. PENGHASILAN BIOSKOP KECIL
Anda tentu mengira, jika film yang tayang di bioskop box-office (laris) dan banyak penonton yang mengantri untuk menonton, pasti bioskop tersebut mendapatkan penghasilan yang besar. Nyatanya tidak demikian.

Persentase penghasilan yang diperoleh bioskop tidaklah besar, meski pun penontonnya banyak. Hal ini dikarenakan mayoritas penghasilan adalah untuk membayar Distributor Film. Jadi tidak benar kalau bioskop akan meraup keuntungan besar jika sebuah film banyak penontonnya. Mereka baru meraup keuntungan impas jika studio yang menayangkan film tersebut penuh penonton dalam selama 1 bulan tayang. Jika tidak, mereka akan merugi. 

Lalu bagaimana menyiasati agar mereka tetap meraup keuntungan, meski film yang tayang kurang diminati penonton? Salah satunya adalah lewat penjualan makanan dan minuman di bioskop. Hampir semua bioskop besar punya tempat penjualan makanan tersebut. Tapi jangan heran jika makanan yang mereka jual sangat mahal, meski rasanya biasa-biasa saja. Ini mereka lakukan untuk menutupi biaya operasional mereka yang cukup tinggi, demi kepuasan penonton.

Jadi jangan heran apalagi protes, jika beberapa bioskop "terpaksa" menggeledah dan melarang Anda membawa makanan atau minuman ke dalam bioskop.



2. JARANG ADA PETUGAS PROYEKTOR SAAT FILM DITAYANGKAN
Di masa lalu, saat film diputar, seorang petugas proyektor harus berada di tempat untuk berjaga-jaga kalau gulungan film sudah harus diganti dan memastikan pita film berjalan mulus, tidak bergeser saat film diputar.

Tapi di jaman teknologi serba canggih seperti sekarang, film yang ditayangkan sudah bisa disetel secara digital dan otomatis. Seorang petugas proyektor hanya perlu sekali saja menyetel waktu tayang film, dan film akan bermain dengan sendirinya sepanjang hari hingga malam, sesuai jadwal tayang, tanpa perlu ditunggui. Karena itu, bisa dipastikan nyaris tidak ada Petugas Proyektor yang berdiri di belakang kamera proyektor saat film ditayangkan.



3.  TIDAK SELALU PAKET MAKANAN BIOSKOP LEBIH MURAH
Untuk mengantisipasi protes penonton karena mahalnya makanan yang dijual di bioskop, pihak pengelola bioskop biasanya membuat program Paket Promo di mana mereka menjual makanan dan minuman menjadi satu "paket hemat" yang ringan buat kantong penonton.

Tapi jangan salah. Ada juga bioskop yang justru mengalkulasi dan menjual "paket hemat" itu dengan harga yang lebih mahal. Karena itu, jangan mudah terpancing untuk membeli makanan tersebut dalam bentuk "paket" karena belum tentu lebih murah. Justru biasanya beli terpisah jauh lebih murah daripada membeli paket.



4. RAHASIA DI BALIK KURSI MERAH BIOSKOP
Pernahkah Anda bertanya, "Mengapa kursi di semua bioskop berwarna merah?" Mungkin sebagian penonton berpikir penggunaan kursi merah di bioskop karena alasan artistik dan membangkitkan semangat orang untuk menonton. Padahal bukan itu.

Alasan semua kursi di bioskop menggunakan warna merah tidak lain adalah untuk menyamarkan kotoran dan sisa sampah. Mungkin Anda menyadari bahwa jarak dari satu waktu pertunjukan ke pertunjukan selanjutnya tergolong sangat singkat. Hal ini membuat Petugas Kebersihan tidak punya banyak waktu untuk membersihkan tempat duduk. Pihak bioskop juga memahami hal itu.

Karena itu, untuk membantu Petugas Kebersihan, pihak bioskop menggunakan kursi berwarna merah dan bertekstur. Tujuannya adalah untuk menyamarkan sisa sampah yang mungkin tertinggal. Agar kotoran itu makin tidak kelihatan, maka ruang studio bioskop pun dibuat remang-remang. Nah, sekarang tahu kan alasannya?



5. MEREKAM FILM DI BIOSKOP BISA MASUK PENJARA
MPAA (Motion Picture Association of America) telah mengeluarkan sebuah aturan yang melarang setiap aktivitas perekaman film di dalam bioskop. Tindakan tersebut dapat dikenakan hukuman kurungan atau denda minimal US$ 500. Aturan ini tidak saja berlaku di Amerika Serikat tetapi juga di seluruh dunia yang menayangkan film produk Hollywood.

Karena itu, jangan coba-coba merekam film di bioskop, terutama film Hollywood. Tidak perduli apapun alasannya, begitu Anda tertangkap basah, siap-siap saja untuk membayar denda Rp 6.5 juta (Kurs US$ 1 = Rp 13.000).



6. TINGKAT KEBISINGAN DALAM BIOSKOP BISA SANGAT BERBAHAYA BAGI TELINGA
Banyak bioskop, khususnya bioskop mewah, yang menggunakan perangkat suara yang disetel dengan tingkat kebisingan yang sangat tinggi. Suara keras ini paling terasa saat kita menonton film eksyen.

Banyak penonton menyadari hal itu, karena itu mereka memilih untuk duduk di kursi yang jauh dari speaker. Padahal, tidak perduli di mana pun Anda duduk, suara keras itu tetap akan Anda rasakan.



7. KARYAWAN BIOSKOP BISA MENONTON DULUAN FILM YANG AKAN TAYANG
Di beberapa bioskop ternama (termasuk di Indonesia), para karyawan bioskop mendapat kesempatan untuk menonton duluan semua film yang akan tayang. Hal ini dilakukan pihak Managemen Bioskop untuk memberikan pengetahuan kepada para stafnya mengenai film yang akan diputar. Sehingga jika ada penonton yang meminta masukan dari mereka, para staf tersebut bisa memberikan informasi serta pendapat mereka mngenai film yang akan ditonton calon penonton tersebut.

Jadi, buat para karyawan bioskop... Bersyukurlah .... !!!



8. ANDA BISA NONTON BEBERAPA FILM, TANPA HARUS BAYAR LEBIH
Ya... percaya atau tidak, Anda bisa menonton beberapa film sekaligus tanpa harus bayar lebih. Caranya? Mudah sekali. Belilah tiket untuk menonton sebuah film. Setelah film berjalan 15 menit, dan jika merasa film tersebut membosankan, Anda bisa keluar dari ruang tersebut dan pindah ke studio lain.

Fakta membuktikan bahwa setelah film tayang selama 15 menit, jarang sekali ada karyawan bioskop yang memonitor para penonton yang keluar-masuk ruang bioskop. Hal ini mereka lakukan karena selain pertimbangan terlalu "kepo" mengurusi orang yang keluar-masuk bioskop (untuk ke toilet, beli makanan / minuman, atau menerima telpon dari orang lain), mengawasi penonton bisa dikatakan aktivitas yang "kurang kerjaan banget", dan sangat mengganggu privasi penonton. Karena itu, Anda bebas-bebas saja untuk pindah dari studio satu ke studio yang lain setelah 15 menit film tayang. 

Meski bisa berpindah-pindah dari satu studio ke studio lain, tidak berarti Anda bebas menonton setiap jam. Anda hanya bisa nonton pada jam yang sama dengan yang tertera di tiket Anda saja.



9. TIKET GRATIS, JIKA ANDA TERGANGGU
Di beberapa bioskop, terutama bioskop berkelas, apabila Anda terganggu dengan suasana di dalam bioskop (suara tangis bayi, atau tetangga yang berbicara terus sepanjang film), maka Anda berhak untuk protes kepada Managemen Bioskop. Biasanya, jika Anda protes dengan cara yang baik, pihak Managemen Bioskop akan memberikan Anda tiket gratis.

Tidak hanya itu. Kalau di Amerika Serikat, Anda akan mendapatkan kesempatan pertama untuk menikmati film-film yang tayang perdana. Luar biasa....!!



10. PERALATAN BIOSKOP SAMA MAHALNYA DENGAN PRODUKSI SEBUAH FILM
Mengapa sudah tidak ada lagi bioskop menengah yang bertahan dan hanya bioskop besar saja yang masih bisa beroperasi hingga hari ini? Salah satu alasannya karena mahalnya peralatan bioskop.

Di masa kini di mana penayangan film telah menggunakan teknologi digital, maka pihak bioskop pun dituntut untuk bisa memiliki peralatan digital yang mampu mendukung teknologi yang disimpan dalam cakram atau master film yang akan ditayangkan. Semakin canggih peralatan itu, maka kualitas film yang ditampilkan pun semakin baik, dan pada akhirnya memberi kepuasan pada para penonton.

Agar bisa menampilkan kualitas tontonan yang prima, Managemen Bioskop tentu harus bisa menyediakan proyektor, teknologi tata suara, serta ruangan yang baik agar mampu memantulkan suara yang sempurna. Di beberapa bioskop bahkan menyediakan fasilitas 4DX, di mana kursi tempat duduk penonton dapat bergerak-gerak mengikuti gerakan di layar, membuat penonton merasakan sensasi seperti kejadian nyata.

Untuk bisa menghadirkan semua kenyamanan itu, biaya yang dikeluarkan Management Bioskop tidak sedikit. Membangun satu studio dengan kapasitas 100 penonton saja biayanya bisa setara dengan memproduksi sebuah film berbujet standar (antara Rp 1 - 1.5 milyar). Jadi bisa Anda bayangkan berapa besar investasi yang harus dikeluarkan sebuah bioskop yang punya lebih dari 1 studio. Ini baru studionya saja lho... Kita belum bicara fasilitas lain seperti elevator, ruang tunggu, tempat makan, loket tiket, dan lain-lain.

Comments

Popular posts from this blog

10 Kata Makian Paling Populer di Dunia : Sejarah & Asal Usulnya

Film "Found Footage"... Apakah Beneran?

10 Video Klip Paling Vulgar dan "Berani"