10 Aktor dan Aktris Yang Tidak Diharapkan Lagi Kehadirannya di Dunia Entertainment

Kualitas perfomansi yang buruk, diikuti hasil karya yang buruk dan pemberitaan yang selalu miring, menjadi momok bagi para selebritis. Tiga hal di atas bagaikan patokan penentu bagi masa depan karir sang selebritis. Apabila sang selebritis tidak mampu meningkatkan ketiga hal tersebut, dapat dipastikan karirnya akan berakhir dalam waktu dekat.

Sebuah lembaga survei di Amerika Serikat beberapa waktu ini membuat sebuah survei tentang para aktor dan artis yang diharapkan publik Amerika tidak muncul lagi, karena ketiga hal di atas. Dan muncullah banyak nama-nama besar aktor dan artis yang tidak diharapkan lagi kehadirannya. Siapa saja aktor dan aktris tersebut? Karena daftarnya cukup panjang, saya hanya mengambil 10 Besarnya saja.

1. STEVEN SEAGAL
Aktor laga senior ini menduduki urutan pertama sebagai aktor yang tidak diharapkan kemunculannya lagi. Cukup miris sebenarnya, mengingat dia adalah aktor laga kawakan yang sangat populer di era 90an. Seagal dikenal berkat seni bela diri Aikido (sebuah seni bela diri dari Jepang) yang diperkenalkannya ke publik lewat film-film eksyen yang diperaninya, dan dia dihormati sebagai Master Aikido. Seagal bahkan memegang sabuk Dan 7 Ban Hitam Aikido, dan menjadi orang asing pertama dari luar Jepang yang mendirikan Dojo Aikido di Jepang dan Amerika.

Seagal pertama kali tampil di layar lebar di film Above The Law (1988). Di film ini dia berperan sebagai seorang polisi benama Nico yang bertarung melawan sindikat pengedar obat bius. Film low budget yang diproduseri dan disutradarai Andrew Davis di luar dugaan menjadi film box-office yang langsung mengangkat nama Seagal dan menjadikannya aktor papan atas. Film-film selanjutnya semakin mengokohkan Seagal sebagai aktor laga terbaik kala itu seperti Hard To Kill (1990), Marked for Death (1990), Out for Justice (1992), dan Under Siege (1992).

Sayangnya, mulai tahun 1994, film-film karyanya mengalami penurunan, baik secara kualitas maupun finansial. Diawali dengan On Deadly Ground (1994) yang mendapatkan nominasi Golden Raspberry Award untuk kategori Worst Picture, Worst Actor, dan Worst Director. Hal serupa juga dialami film Executive Decision (1996) dan Fire Down Below (1997) yang juga mendapatkan nominasi Golden Raspberry Award untuk berbagai kategori.

Selain itu, Seagal pun dikenal sebagai aktor yang sering menghadapi tuntutan hukum karena tindakan pelecehan seksual. Di bulan Mei 1991 saat melakukan pengambilan gambar film Out for Justice, karyawati Warner Brothers (Raenne Malone, Nicole Selinger, Christine Keeve, dan beberapa wanita lain) melaporkan Seagal karena tindakan pelecehan seksual. Masalah itu akhirnya diselesaikan setelah Seagal memutuskan untuk memberikan uang US$ 50,000 kepada masing-masing wanita itu.

Tahun 1995, Seagal kembali menghadapi kasus yang sama setelah Cheryl Shuman - salah seorang staf Seagal - melaporkan aktor ini. Selain mengalami pelecehan seksual, Shuman juga diancam dan dipukul Seagal selama shooting film On Deadly Ground.

Tanggal 12 April 2010, Kayden Nguyen - mantan karyawan Seagal berusia 23 tahun - mengadukan Seagal melakukan tindakan pelecehan seksual dan menuntut ganti rugi sebesar US$ 1 juta. Kepada media, Pengacara Seagal menjelaskan pengaduan Nguyen tersebut absurd karena pada saat dia mengadukan Seagal, Nguyen barusan dipecat setelah terbukti mengonsumsi obat-obatan terlarang. Seagal sendiri membantah pernah melakukan tindakan tidak terpuji pada Nguyen. Tiga bulan pasca tuduhan itu, Nguyen mencabut tuntutannya tanpa alasan yang jelas.

Dengan banyaknya berita miring, ditambah film-filmnya yang mengalami penurunan kualitas, sangat wajar kalau publik menghendaki Seagal untuk tidak lagi tampil di layar lebar.

Saat ini Seagal memang sudah sangat jarang tampil di layar lebar, meski masih aktif membuat film. Film-film yang dibuatnya adalah film "direct-to-video". Selain itu, dia pun aktif membuat serial televisi. Dua serialnya yang saat ini cukup populer adalah Steven Seagal : The Lawman (2009 - sekarang; sudah masuk Season 3), dan True Justice (2011 - 2012; 2 season).



2. PAULY SHORE
Komedian asal Amerika ini dikenal sebagai "stand-up comedy" yang sangat berbakat di tahun 1990-an. Saat berusia 17 tahun, dia sudah memberanikan diri untuk tampil di panggung "stand up comedy".  Kepiawaian melawaknya membuatnya dipercaya MTV untuk menjadi VJ (Video Jockey) tahun 1989 - 1994.

Shore kemudian diajak bermain film. Film pertamanya adalah Encino Man (1992) di mana dia bermain bersama Brendan Fraser. Film ini sukses dan melejitkan namanya dan Brandan Fraser. Namun setelah itu, tidak ada lagi film-filmnya yang sukses. Semuanya - mulai dari Son in Law (1993), In The Army Now (1994), Jury Duty (1995), bahkan Bio Dome (1996) - flop dan mendapatkan komentar buruk dari para kritikus. Shore masih mencoba peruntungan di film dengan merilis film semi-otobiografinya Pauly Shore is Dead (2003) dan acara realiti Minding the Shore. Namun film dan acara itu juga gagal total.

Hingga kini Shore tidak lagi main film dan menekuni kembali bidang "stand-up comedy" yang pernah membesarkan namanya di masa muda.



3. NICHOLAS CAGE
Aktor yang merupakan keponakan dari sutradara legendaris Francis Ford Coppola ini sudah terkenal sejak 1980-an. Film Moonstruck (1987), adalah film drama-komedi-romantis yang mengangkat namanya. Cage mulai menunjukkan kualitasnya sebagai aktor papan atas setelah bermain sebagai Ben Sanderson, seorang alkoholik yang mencoba bunuh diri, di film Leaving Las Vegas (1995). Berkat film ini, Cage mendapatkan penghargaan Best Actor di ajang Academy Award. Dia juga mendapatkan nominasi untuk film Adaptation (2002).

Cage menikmati masa jayanya di era 1990an hingga awal 2000 di mana film-filmnya selalu sukses seperti Honeymoon in Vegas (1992), The Rock (1996), Con Air (1997), Face / Off (1997), City of Angels (1998), Snake Eyes (1998), 8mm (1999), Captain Corelli's Mandolin (2001), dan National Treasure (2004). Dia pun tercatat sebagai salah satu aktor Hollywood Termahal saat ini. Dalam karir beraktingnya, Cage berhasil mengembangkan metode akting yang menjadi ciri khasnya, yaitu "Nouveau Shamanic".

Meski menjadi aktor yang dibayar mahal, tidak semua film yang diperaninya selalu sukses. Bahkan pasca 2004 hingga hari ini, belum ada satu pun lagi film-filmnya yang sukses secara finansial. Para penonton pun sudah mulai bosan dengan akting dan filmnya yang tidak menunjukkan perkembangan kualitas yang lebih baik selama 10 tahun terakhir ini.

Walau banyak penonton menghendaki Cage tidak muncul lagi di layar lebar, namun para produser dan Cage sepertinya tidak perduli. Dia masih akan sering tampil di layar lebar untuk menghibur para penonton, baik yang suka maupun tidak padanya. Tiga film Cage yang akan beredar di tahun 2014 ini adalah Rage, Left Behind, dan Outcast. Sedangkan tahun 2015 mendatang Cage sudah mempersiapkan film terbarunya : The Dying of the Light.



4. SHANNEN DOHERTY
Aktris "bad girl" ini dikenal publik petama kali di era 1990-an lewat perannya sebagai Brenda Walsh di serial televisi Beverly Hills 90210 (1990 - 2000; Doherty bermain hanya sampai Season 4 di tahun 1994). Berkat perannya ini, Doherty mendapatkan penghargaan Best Young Actress Starring in a Television Series di ajang Young Artist Award.

Selain itu, Doherty juga dikenal berkat perannya sebagai Prue Halliwell, anak sulung dari 3 bersaudari penyihir, di serial Charmed (1998 - 2006; Doherty hanya bermain hingga Season 3 tahun 2000).

Meski memiliki karir gemilang, Doherty dikenal sebagai aktris yang sangat arogan, kasar, dan sering bikin masalah. Masalah yang paling terkenal adalah saat dia berseteru dengan Alyssa Milano, rekan kerjanya di serial televisi Charmed. Perselisihan keduanya yang nyaris berbuntut pada adu jotos ini membuat para produser memutuskan untuk mendepak Doherty dari serial tersebut.

Doherty pun sering berpose tanpa busana di Majalah Playboy. Penampilan pertamanya di tahun 1993 hingga 2003, di mana total kemunculannya di majalah tersebut sudah 4 kali. Kemunculan perdananya tersebut mencoreng imej-nya sebagai gadis baik-baik yang ditampilkannya di serial Beverly Hills 90210, dan menjadi alasan dia akhirnya dikeluarkan dari serial tersebut.



5. EDDIE MURPHY
Dia adalah aktor, komedian, penulis naskah, penyanyi, dan musisi ternama di Amerika Serikat. Murphy mengawali karirnya sebagai anggota grup komedi Saturday Night Live di tahun 1980 - 1984, dan dikenal sebagai "stand-up comedy" handal di masanya.

Sepanjang tahun 1980-1990an, Murphy menikmati kesuksesannya sebagai aktor film komedi dan laga. Hampir semua filmnya yang dirilis di masa itu sukses besar : 48 Hrs (1982), Beverly Hills Cop (1984), Beverly Hills Cops 2 (1987), Coming To America (1988), Another 48 Hrs (1990), Boomerang (1992), The Distiguished Gentleman (1992), dan lain-lain.

Namun di akhir era 1990-an, film-film yang diperani Murphy terus meroket turun dalam perolehan finansial. Murphy memang sempat berjaya saat berperan di film-film keluarga seperti Mulan, Dr Dolittle, franchise Shrek, Daddy Day Care, dan The Haunted Mansion. Namun film-filmnya yang ditujukan untuk penonton dewasa seperti Metro, I Spy, Showtime, dan Holy Man tidak sukses. Bahkan The Adventure of Pluto Nash tercatat dalam rekor dunia sebagai film paling merugi sepanjang sejarah (dibuat dengan bujet US$ 110 juta, total perolehannya hanya US$ 7 juta).

Dengan prestasi seperti ini, publik sepertinya memang menghendaki Muphy untuk tidak hadir kembali di dunia entertainmen. Meski demikain, Murphy masih yakin bisa diterima lagi oleh publik. Karena itu bersama Jerry Schumacher, dia sedang menyiapkan film Beverly Hills 4 yang rencananya akan ditayangkan tahun depan.



6. RICHARD GERE
Aktor Amerika kelahiran 31 Agustus 1949 ini sudah mencuri perhatian sejak tahun 1977 saat dia tampil sebagai aktor pendukung di film Looking for Mr Goodbar. Karirnya mulai meroket di tahun 1980 setelah dia sukses memerani karakter Julian Kaye, seorang gigolo papan atas, lewat film American Gigolo. Selain itu, film An Officer and A Gentleman (1982) menghantarkannya sebagai aktor papan atas. Sejak itu, dia dikenal sebagai aktor yang paling dipuja banyak wanita. Bahkan Gere terpilih sebagai Pria Paling Seksi di era tahun 1980an dan 1990an. Film-film selanjutnya - yang mayoritas adalah film drama romantis - mendulang sukses yang luar biasa : Internal Affairs (1990), Pretty Woman (1990), Rhapsody in August (1991), Mr Jones (1993), Sommersby (1993), First Knight (1995), Primal Fear (1996), Red Corner (1997), The Jackal (1997), dan Runaway Bride (1999).

Memasuki tahun 2000an, karir Gere mulai mengalami penurunan. Film-filmnya banyak mengalami kegagalan dalam perolehan finansial. Ada sih yang meraih sukses seperti Chicago (2002) dan Shall We Dance? (2004). Namun tidak sedikit pula yang jeblok seperti Bee Season (2005), The Hunting Party (2007), dan Nights in Rodanthe (2008). Bahkan film terakhir masuk ke peringkat 74 daftar The Times Worst Films of 2008.

Belakangan banyak orang menilai kualitas film yang diperani Gere mulai memburuk secara signifikan. Hal ini juga ditambah dengan fakta kalau dia lebih berkonsentrasi dalam kegiatannya sebagai aktivis hak asasi manusia daripada bermain di film-film berkualitas. Meski banyak penghargaan yang masih diterimanya sebagai apresiasi atas prestasi Gere di bidang perfilman, namun tidak bisa dipungkiri kalau fokus Gere sudah berubah sehingga kita tidak bisa berharap terlalu banyak dia dapat memberikan performa yang lebih optimal lagi di dunia film di masa mendatang.



7. CUBA GOODING, JR.
Satu-satunya film yang membuat saya masih mengenal aktor ini adalah Jery Maguire (1996) di mana dia berperan sebagai olah ragawan American Football Rod Tidwell yang disponsori Jerry Maguire (yang diperani Tom Cruise). Aktingnya yang gemilang di film itu, membuat Gooding dikenal khalayak dan dihadiahi Piala Oscar untuk kategori Best Supporting Actor. Namun sepertinya karir Gooding hanya sampai di situ. Tidak ada lagi film-film luar biasa yang dibuatnya sejak itu. Memang dia masih bermain di film-film papan atas seperti As Good As It Gets (1997),  Snow Dogs (2002), dan The Butler (2013). Namun tetap saja tidak dapat mengangkat namanya sebagai aktor papan atas yang gemilang.

Belakangan Gooding banyak berperan di film-film berskala kecil, film "direct-to-DVD", dan film televisi yang kurang populer.  Meski pada tahun 2002 namanya tercatat dalam Hollywood Walk of Fame, namun tetap saja karir Gooding tidak pernah gemilang hingga hari ini. Hingga hari ini, Gooding masih berjuang untuk meraih karir yang lebih gemilang. Sayang, Dewi Fortuna belum juga mau melirik usaha dan kerja kerasnya. Selain itu, publik tampaknya sudah sangat bosan dan berharap tidak lagi melihat dirinya muncul lagi di dunia entertainment.



8. ROB SCHNEIDER
Pria bernama lengkap Robert Michael Schneider ini merupakan aktor, komedian, penulis naskah, stand-up komikus, dan sutradara yang cukup punya nama di Hollywood. Karirnya mulai meroket sejak dia tampil di Saturday Night Live (SNL) tahun 1988, dan puncaknya di tahun 1990 - 1994 berkat peran yang dibawakannya dalam acara itu : Tiny Elvis dan Orgasm Guy.

Schneider juga terkenal karena mampu menginpersonifikasi orang-orang ternama sepeti Billy Crystal, Adolf Hitler, K.D. Lang, Jeff Gilloly, Elvis Presley, dan Rick Dees.

Pasca keluar dari SNL, dia banyak bermain di film layar lebar, seperti Demolition Man (1993), The Beverly Hillbillies (1993), Judge Dredd (1995), Knock Off (1998), The Waterboy (1998), dan lain-lain. Sayang, di film-film itu, Schneider selalu kebagian sebagai aktor pendukung.

Baru pada tahun 1999, dia dipercaya menjadi pemeran utama dalam film Deuce Bigalow : Male Gigalo yang sukses luar biasa. Namun setelah itu, dia tidak mampu lagi menghadirkan film-film yang lebih baik. Nyaris semua film yang diperaninya pasca Deuce Bigalow merupakan pengulangan dan terlalu memiliki kemiripan dengan film yang membesarkan namanya itu. Sebut saja The Animal (2001), dan The Hot Chick (2002). Bahkan Deuce Bigalow : European Gigalo (2005) - sekuel dari film Deuce Bigalow - membuatnya terpilih sebagai Worst Actor versi Razzie Award 2005. Pasca penganugerahan penghargaan itu, praktis karir Schneider terbilang mentok dan mandeg.

Kesalahan terbesar yang dilakukan Schneider - dan, menurut saya, menjadi penyebab kemandegan karirnya - adalah penampilannya sebagai aktor pendukung di hampir setiap film Adam Sandler. Meski hal ini dilakukannya sebagai dukungan kepada Sandler - yang merupakan sahabat sekaligus rekan sekerjanya sejak masih di di SNL - namun hal ini menjadi bumerang bagi karirnya, karena penonton selalu melihat dirinya berada di bawah bayang-bayang ketenaran Adam Sandler.

Selain itu, Schneider juga banyak berseteru dengan banyak selebritis papan atas, yang membuat karirnya makin tersendat. Beberapa di antaranya yang terkenal adalah perseteruannya dengan kritikus film ternama Patrick Goldstein dari Los Angeles Times tahun 2005, di mana dia mencaci-maki Goldstein karena tidak terima kritikannya atas film Deuce Bigalow : Male Gigalo. Hal serupa juga dialami kritikus film Roger Ebert dari Chicago Sun-Times yang mendapat cacian dari Schneider saat berkomentar atas film yang sama.Tahun 2008, Schneider pun berseteru dengan Mel Gibson setelah mengomentari dan mencibir film "Passion of The Christ" yang dibuat Gibson.

Schneider pun banyak mendapat kecaman karena peran-peran personifikasi dalam film yang dibawakannya banyak menghina dan melecehkan negara-negara tertentu. Dalam film 50 First Dates (2005), dia dikecam karena melecehkan masyarakat Hawaii karena disamakan dengan etnic Tionghua. Di tahun yang sama, Schneider juga dikecam karena dianggap melecehkan masyarakat Asia di film Deuce Bigalow : European Gigalo dengan mengatakan penis pria Asia kecil. Di film I Now Pronounce You Chuck and Larry (2007), Schneider pun menerima kecaman karena dianggap menghina masyarakat dan Perdana Menteri Jepang.

Nah, Anda kini tahu kan mengapa kehadiran Schneider sudah lagi tidak diharapkan di dunia entertainmen?



9. CHARLIE SHEEN
Sayang sekali, Bad Boy yang satu ini tadinya adalah aktor papan atas yang sangat gemilang. Meraih sukses pada tahun 1996 saat bermain di film Platoon (1986), pria tampan berwajah manis ini terus-menerus mendulang sukses berkat film-filmnya yang selalu box office seperti Wall Street (1987), Young Guns (1988), Major League (1989), Hot Shots! (1991), The Three Musketeers (1993), Money Talks (1997), dan Being John Malkovich (1999).

Tidak hanya di layar lebar, Sheen pun sukses saat memutuskan pindah haluan menjadi aktor televisi. Dia berhasil meraih penghargaan Best Actor - Television Series Musical or Comedy di ajang Golden Globe Award 2000 untuk penampilannya di serial televisi Spin City. Serial lainnya, Two and A Half Man (2003 - 2011), juga sukses dan menorehkan prestasi yang luar biasa dengan menggondol banyak penghargaan. Sheen pun menjadi salah satu Aktor Televisi Termahal dengan bayaran US$ 1.8 juta perepisode di serial tersebut.

Meski menorehkan banyak prestasi, Sheen justru mencoreng prestasinya sendiri dengan berbagai skandal dan kasus yang memalukan.  Sejak tahun 1998, Sheen sudah dikenal publik sebagai pengguna narkoba dan telah berkali-kali mengalami rehabilitasi. Dia pun terkenal suka mabuk-mabukan, ringan tangan, dan senang berhubungan dengan gadis remaja, serta para model majalah porno.

Rentetan masalah tanpa henti menghiasi hari-hari aktor tampan ini. Tahun 1990, dalam keadaan mabuk, Sheen tanpa sengaja menembak tangan tunangannya, Kelly Preston. Tahun 1995, Sheen membuat heboh dengan menikahi istri pertamanya, Donna Peele, namun di saat bersamaan berselingkuh dengan para model dan wanita panggilan papan atas. Atas perbuatannya ini, Peele mengajukan cerai awal 1996, sekitar 3 bulan setelah pernikahan mereka.

Di tahun 2002, Sheen menikahi Denise Richards, namun di tahun 2005, mereka bercerai setelah Richards mengadukan Sheen yang pemadat dan melakukan tindakan kekerasan. Dan di tahun 2008, Sheen menikahi Brooke Mueller - yang merupakan istri ketiganya - namun bercerai tahun 2010 setelah Mueller melaporkan Sheen melakukan tindakan kekerasan yang sudah mengarah pada tindakan psikopat.

Oktober 2010, Sheen diseret paksa polisi keluar dari Plaza Hotel setelah menghancurkan barang-barang di hotel tersebut, dan menyebabkan kerugian hingga US$ 7,000. Saat diseret keluar, Sheen dalam kondisi teler setelah mengonsumsi minuman keras dan kokain. Atas hal ini, Sheen dimasukkan ke panti rehabilitasi dan dibebaskan tidak lama kemudian.

Pada tahun 2011, Sheen pun membuat ulah dengan membuat komentar kurang pantas pada Chuck Lorre, kreator dan penulis naskah serial Two and A Half Men. Akibat tindakannya ini, pihak CBS memutuskan untuk memecat Sheen yang kala itu telah bermain dalam 8 Season serial tersebut. Tanpa merasa bersalah, Sheen (yang kala itu sudah digaji US$ 1.8 juta perepisode) justru meminta kenaikan gaji sebesar 50% dan mengklaim dirinya dibayar "di bawah standar".

Publik pun mengenal sosok Sheen sebagai pribadi yang sering melontarkan pernyataan aneh di televisi maupun di internet. Beberapa kali dia menyebutkan dirinya adalah keturunan "penyihir" yang "berdarah harimau". Dia pun tidak sungkan mencaci-maki secara terbuka para staf dan karyawan yang pernah bekerja sama dengannya. Deborah Serani - seorang psikologis yang pernah merawat Sheen - mengungkapkan kalau pria tersebut mengidap kondisi Bipolar Disorder.



10. MEL GIBSON
Aktor veteran yang juga dikenal sebagai sutradara, produser, dan penulis skenario ini sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya. Sejak tahun 1980an, dia telah dikenal publik sebagai aktor kawakan yang banyak bermain di film-film action blockbuster.  Karirnya dimulai saat dia masih tinggal di Australia dan bermain dalam serial televisi lokal berjudul The Sullivans (1976). Namanya mulai dikenal dunia saat dia bermain dalam film produksi Australia berjudul Mad Max (1979) yang menghantarkannya menjadi aktor papan atas dunia dan membawanya ke Hollywood. Sejak itu, Gibson banyak bermain di film-film berbujet besar yang sukses secara finansial, mulai dari film legendaris Lethal Weapon (1987), Tequila Sunrise (1988), Air America (1990), Bird on A Wire (1990), Forever Young (1991), Maverick (1994), Ransom (1996), Conspiracy Theory (1997), dan lain-lain.

Selain sukses sebagai aktor, Gibson pun sukses sebagai sutradara. Film-film arahannya seperti Braveheart (1995), The Passion of the Christ (2004), dan Apocalypto (2006) menjadi film fenomenal dan disanjung para kritikus.

Namun belakangan, film-film yang diperaninya mengalami penurunan secara finansial. Dimulai dengan The Beaver (2011) yang secara mengejutkan hanya meraup US$ 6 juta, padahal dibuat dengan bujet US$ 21 juta. Ini adalah kali pertama film yang diperani Gibson mengalami kerugian. Film selanjutnya, Get The Gringo (2012) juga mengalami hal yang sama, di mana hanya meraup US$ 4.5 juta dengan bujet pembuatan US$ 20 juta. Selanjutnya film Machete Kills (2013) yang juga mengalami kerugian dengan perolehan US$ 15 juta dari bujet pembuatan US$ 20 juta.

Gibson sendiri telah dikenal publik Hollywood sebagai aktor yang gemar mabuk-mabukan. Sudah berkali-kali dia mengalami masalah hukum gara-gara berkendara dalam kondisi mabuk, sehingga membahayakan banyak orang. Sejak tahun 1991 - 2004, Gibson dilaporkan terus-menerus berjuang melawan kebiasaan mabuk-mabukannya ini. Bahkan dia nyaris putus asa dan mencoba bunuh diri pada tahun 2003. Meski telah melalui perjuangan yang cukup berat dan panjang melawan kecanduannya, hingga hari ini Gibson masih belum mampu lepas dan tetap terbelit masalah kecanduan minuman kerasnya.

Juli 2006, Gibson ditahan setelah terbukti berkendara dalam kondisi mabuk berat. Kasus ini mencari pembicaraan hangat karena dalam penangkapan itu, Gibson melakukan perlawanan dan nyaris terlibat baku-hantam dengan polisi yang menangkapnya. Atas perbuatannya tersebut, Gibson secara terbuka meminta maaf kepada publik. 

Bulan Juli 2010, Gibson kembali berulah dengan mengancam mantan istrinya, Oksana Grigorieva, dan berusaha melakukan kekerasan. Akibatnya pihak berwajib mengeluarkan larangan bagi Gibson untuk mendekati Grigorieva dan anak-anaknya.

Tindakannya yang tidak terpuji, ditambah prestasinya yang terus menurun beberapa tahun ini, serta usianya yang akan memasuki kepala enam dalam dua tahun ke depan, sepertinya "memaksa" Gibson untuk segera mundur dari dunia entertainment. Dan publik pun mengharapkan hal yang sama.






















Comments

Popular posts from this blog

10 Kata Makian Paling Populer di Dunia : Sejarah & Asal Usulnya

Film "Found Footage"... Apakah Beneran?

10 Video Klip Paling Vulgar dan "Berani"