10 Kejadian Sehari-hari yang Membuat Anda Bertambah Bodoh


Setiap hari pasti saja selalu ada masalah. Dan meski pun telah mempersiapkan diri untuk menghadapi masalah itu, Anda tidak serta-merta langsung menjadi siap saat masalah itu datang. Tapi justru kadang-kadang Anda malah menjadi lebih "bodoh" dan sepertinya tidak tahu apa-apa saat masalah itu datang.

Berikut ini adalah kejadian sehari-hari yang mungkin Anda hadapi setiap hari. Dan percaya atau tidak, berdasarkan penelitian, kejadian itu justru membuat Anda bertambah bodoh, meski pun kejadian itu adalah "kejadian rutin" yang berulang-ulang setiap saat dan setiap hari. Apa sajakah itu?

1. MEETING
Para peneliti dari Virginia Tech Carilion Research Institute menemukan bahwa pembicaraan dalam sebuah pertemuan (meeting) yang berkepanjangan, ternyata dapat menurunkan tingkat IQ para peserta di dalam pertemuan itu. Terlebih lagi jika pembahasan dalam pertemuan itu adalah mengenai satu hal yang dibahas tarik-ulur disertai perdebatan yang tiada habisnya.

Itulah mengapa ada beberapa orang menempatkan Moderator dalam pertemuan, agar dapat menengahi perdebatan. Sebab jika tidak, dan membiarkan pertemuan berada di dalam perdebatan tiada akhir, tekanan depresi makin memperberat kepala para peserta pertemuan, yang pada akhirnya membuat tingkat IQ mereka makin turun.


2. MENGGUNAKAN INTERNET
Internet adalah gudang informasi yang sangat sering digunakan banyak orang untuk mencari informasi. Meski merupakan gudang informasi dan gudang ilmu, namun jangan salah : Justru Internet membuat para penggunanya menjadi bertambah bodoh. Lho ? Kok bisa?

Peneliti dari Columbia University telah melakukan penelitian pada banyak pengguna internet. Mereka menemukan bahwa semakin mudah semua informasi didapatkan, orang-orang semakin malas membaca, menyimpan, bahkan memahami isi dari informasi itu. Akibatnya otak manusia menjadi jarang digunakan untuk menyimpan informasi penting karena manusia sendiri sudah terlalu tergantung pada eksternal memori uang ada di genggaman mereka. Tidak mengherankan jika di kemudian hari, orang-orang makin malas belajar dan hanya mengandalkan data dan informasi yang mereka dapatkan di internet. Wajar kalau pada akhirnya manusia cerdas akan semakin sedikit, dan manusia bodoh akan bertambah banyak.


3. KURANG TIDUR
Meski pun sudah tahu dampak kurang tidur sangat tidak baik untuk kesehatan, namun karena berbagai alasan, banyak orang tetap "memutuskan" untuk kurang tidur. Jika dulu, manusia rata-rata tidur 6-8 jam, maka di masa kini rata-rata tidur manusia hanya tinggal 3-4 jam.

Peneliti dari NIH menemukan bahwa kurang tidur akan menyebabkan gangguan pada otak dengan munculnya gejala depresi. Konsolidasi memori menjadi menurun drastis dan sistem syaraf mengalami ketegangan, yang berbuntut pada meningkatnya tekanan darah. Orang yang kurang tidur biasanya akan mengalami penurunan pula pada kinerja dan mood. Tidak heran, orang-orang seperti ini mudah marah, emosial, dan gampang lupa.


4. SELFIE DAN MEMANDANGI FOTO DIRI SENDIRI
Menjepret foto diri sendiri (selfie) memang menjadi tren saat ini. Apalagi setelah melakukan hal itu, pelaku memasang fotonya di jejaring media sosial, kemudian asyik memandangi diri sendiri. Riset yang dilakukan Media Psychology mengungkapkan bahwa tindakan seperti itu dalam dunia psikologis mampu meningkatkan rasa percaya diri seseorng. Namun apabila perilaku ini dilakukan dalam jangka waktu lama dan terus-menerus, dapat membuat pelaku menjadi kehilangan motivasi untuk melakukan banyak hal.


5. MAKAN MAKANAN SIAP SAJI
Sudah beberapa tahun terakhir ini, banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kebiasaan masyarakat perkotaan yang memakan makanan siap saji dapat berdampak besar pada kesehatan. Meski demikian, sepertinya penemuan dan peringatan para ahli tersebut tidak diindahkan.

Penelitian terakhir dari Harvard menemukan bahwa mengonsumsi makanan siap saji seperti Burger, kentang goreng, pizza, dan lain-lain dapat menghambat kemampuan daya ingat dan mempercepat penuaan. Makanan siap saji juga meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, sehingga menyebabkan penikmat makanan tersebut dapat mengalami obesitas, penyempitan arteri jantung, dan stroke. Tidak hanya itu, kolesterol dan lemak yang dikonsumsi dari makanan siap saji dapat membentuk plak pada otak sehingga dapat merusak otak dan menyebabkan orang tersebut mengalami gangguan otak, mulai dari pikun hingga Alzheimer.


6.  KANTOR TANPA VENTILASI TERBUKA
Sudah jamak terjadi kalau hampir semua kantor menutup semua ventilasi dan jendela kantor. Alasannya sederhana : kantor tersebut dipasangi Air Condition (AC) sehingga ruangan menjadi sejuk. Membuka jendela akan menyebabkan udara sejuk di AC keluar dan pemakaian AC menjadi sia-sia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Departemen Energi dari Lawrence Berkeley National Laboratory, ditemukan bahwa di dalam kantor yang tertutup, terdapat konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) yang cukup tinggi yang dapat mempengaruhi kesehatan orang di dalam ruangan tersebut. Apabila orang tersebut berada di dalam ruangan cukup lama, maka gas CO2 dapat terhisap dan mengganggu kinerja otak karena kekurangan oksigen.


7. BERADA DI TEMPAT PENUH SESAK ORANG
Cobalah tempatkan diri Anda di tengah-tengah suatu tempat yang penuh sesak orang dan dalam kondisi yang hiruk-pikuk. Lima menit pertama, Anda akan merasakan sangat terganggu dengan suara-suara berisik. Namun semakin lama, Anda bukannya terbiasa dengan situasi tersebut, namun akan merasa semakin tertekan. Dan pada titik tertentu, kepala Anda akan terasa mau pecah, dan Anda pun meledak dalam emosi yang tidak jelas.

Banyak peneliti telah mempelajari dan membuktikan bahwa orang yang berada di dalam suasana atau kondisi yang penuh sesak, akan sulit mengontrol emosi karena otaknya dipenuhi dengan suara berisik dan kurangnya oksigen di tempat yang penuh sesak. Jadi tidak heran kalau otak menjadi kelebihan beban, dan membuat Anda tidak dapat berpikir jernih lagi. Inilah alasannya mengapa banyak orang kota stres dan pada akhirnya bunuh diri.


8. MENGELUH
Penulis Trevor Blake dalam bukunya "Three Simple Steps : A Map To Success in Business and Life", telah melakukan penelitian terhadap ratusan orang yang setiap hari mengeluh dan mengeluarkan ucapan-ucapan negatif tentang berbagai hal. Dia menemukan bahwa saat seseorang melakukan hal tersebut, neuron otaknya terdeteksi padam. Itu menunjukkan bahwa otak mengalami gangguan. Ya, neuron di terletak bagian hippocampus otak bertujuan untuk memecahkan masalah. Setiap kali seseorang mengeluh, neuron otaknya akan mati.

Apabila kejadian ini terus-menerus terjadi, maka otak akan menjadi lemah, dan akan tidak berfungsi dengan baik. Jadi apabila Anda tidak ingin berubah bodoh, mulai sekarang : berhentilah mengeluh dan mulai berpikir positif.


9.MENGONSUMSI NARKOBA
Narkoba - entah itu ganja, marijuana, ekstasi, sabu-sabu, inex, atau apapun jenisnya - sudah terbukti akan merusak otak secara permanen. Obat-obatan tersebut menurunkan respon neuropsikologi secara drastis. Apabila mengonsumsi narkoba dalam waktu lama, maka penguna akan kehilangan penuh kontrol atas tubuhnya karena otaknya sudah kehilangan kendali akibat pengaruh neurotoksi yang berada di dalam obat-obatan narkoba tersebut.


10. OBESITAS DAN GULA
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh peneliti dari Carnegie Mellon University, orang yang mengalami obesitas membutuhkan usaha dua kali lipat dibandingkan orang biasa dalam memutuskan sesuatu. Hubungan antara bagian daya ingat dan pengambilan keputusan pada otak orang obesitas mengalami gangguan dalam berkomunikasi, sehingga membuat mereka sulit mengambil keputusan, apalagi keputusan strategis yang cepat.

Hal ini diperparah apabila orang obesitas tersebut gemar mengonsumsi gula. Fruktosa yang terkandung di dalam gula memperlambat kerja otak, menghambat proses mengingat dan pembelajaran.

Comments

Popular posts from this blog

10 Kata Makian Paling Populer di Dunia : Sejarah & Asal Usulnya

Film "Found Footage"... Apakah Beneran?

10 Video Klip Paling Vulgar dan "Berani"