10 Orang Berikut Ini Karirnya Tamat Gara-Gara Berkomentar di Sosial Media
Di Sosial Media, siapapun dapat merilis komentar apapun. Dan siapapun dapat mengomentari komentar yang dibacanya di Sosial Media. Orang bijaksana akan menggunakan kata-kata yang baik dan sopan dalam mengomentari komentar orang, atau menulis pendapatnya sendiri di sosial media. Tapi tidak sedikit orang yang menulis kalimat yang tidak berkenan, sehingga menimbulkan gesekan, yang pada akhirnya menjadi "perang sos-med".
Mungkin ada baiknya Anda belajar dari 10 orang berikut ini. Mereka adalah orang-orang berintelektual tinggi dengan karir yang sangat gemilang. Namun karena ucapan dan komentar mereka di Sosial Media, membuat banyak orang tersinggung. Dan pada akhirnya, karir mereka selesai. Semua itu hanya lantaran kurang bijaksananya mereka dalam "bertutur-kata" di Sosial Media.
Mudah-mudahan artikel ini dapat menjadi renungan bagi Anda agar lebih bijaksana lagi dalam menuliskan kata-kata Anda di Sosial-Media.
1. ALBERTO IBER
Dia adalah Kepala Sekolah North Miami Senior High School, Amerika Serikat. Karirnya langsung berakhir gara-gara dia mengomentari kasus penangkapan yang dilakukan Polisi David Eric Casebolt di pesta kolam renang yang dilakukan di rumah seorang warga di McKinney Texas. Dalam pesta yang terjadi tanggal 5 Juni 2015 itu, sang polisi menangkap seorang remaja putri Afrika-Amerika peserta pesta yang tidak bersenjata, sambil menodongkan pistol ke kepala remaja itu. Insiden yang dikenal dengan Texas Pool Party Incident itu sontak ramai menjadi cercaan orang setelah direkam dan diposting di YouTube.
Atas kejadian itu, Iber berkomentar di akun Faceboook-nya :
He did nothing wrong. He was afraid for his life. I commend him for this actions.
(Dia [Casebolt] tidak bersalah. Dia hanya menguatirkan nyawanya. Saya mendukung tindakan yang dilakukannya)
Sontak komentar Iber ini mengundang reaksi keras dari para siswa di sekolahnya. Bahkan komentarnya menjadi bahan diskusi panas guru dan orang tua murid yang murka karena dukungan Iber terhadap tindakan polisi yang membahayakan nyawa remaja tidak bersenjata. Atas komentarnya itu, Superintenden Sekolah Distrik Miami-Dade Alberto Carvalho meminta pihak sekolah untuk memecat Iber. Dan tidak lama kemudian, Iber pun dipecat dari jabatannya.
2. JUSTINE SACCO
Direktur Komunikasi untuk Konglomerasi Digital Media IAC ini pada tanggal 20 Desember 2013 melakukan penerbangan untuk mengunjungi keluarganya yang tinggal di Afrika Selatan. Sesaat sebelum melakukan penerbangannya, dengan iseng Sacco mengirimkan pesan Twitternya :
"Going to Africa. Hope I don't get AIDS. Just kidding. I'm White!"
([Saya] Pergi ke Afrika. Mudah-mudahan saya tidak terjangkiti AIDS. Hanya bercanda. Saya orang berkulit putih)
Pesan Twitter-nya ini segera menyebar dan memunculkan anggapan kalau dirinya seorang rasis. Dalam waktu singkat pesannya menjadi "berita viral" yang di-retweet dan dimaki-maki oleh jutaan orang di seluruh dunia. Komentarnya berdampak cukup hebat dan menyeret IAC yang dianggap turut mendukung pesan rasisme yang disampaikan Sacco di Twitter.
Atas insiden ini, Sacco menuliskan permintaan maafnya yang dimuat di harian The Star yang terbit di Afrika Selatan. Menurutnya, tulisan yang dibuatnya hanyalah sebuah lelucon. Meski demikian, orang-orang masih tidak terima. Dan pada akhirnya IAC memutuskan untuk memecat Sacco.
Insiden Sacco menjadi bahan pembicaraan bahkan topik hangat yang banyak ramai dibicarakan (bahkan jadi bahan lelucon, cemoohan, serta cibiran) netizen dan jurnalis di dunia. Salah satunya adalah Jurnalis Jon Ronson yang membahas insiden ini dalam bukunya, So You've Been Publicly Shamed.
3.ANTHONY WEINER
Dia adalah Politikus Amerika yang pernah menjabat sebagai anggota legislatif New York Januari 1999 - Juni 2011. Meski memiliki karir yang baik, ternyata kehidupan Weiner tidaklah sebaik karirnya.
Pada tanggal 27 Mei 2011, Weiner mengirimkan foto bugilnya kepada seorang wanita - belakangan diketahui adalah mahasiswi Seattle berusia 21 tahun - yang menjadi "Follower"-nya. Akibat tindakan ini, netizen heboh. Meski awalnya menyangkal telah memposting foto itu, tapi seminggu pasca kejadian, Weiner akhirnya mengakui kalau dia memang mengirim foto itu dan "merupakan hal biasa (bagi Weiner) untuk bertukar foto dewasa dengan wanita". Atas skandal yang memalukan ini, Weiner kemudian mengundurkan diri pada tanggal 21 Juni 2011.
Konyolnya, pada tanggal 23 Juli 2013, Weiner kembali berulah dengan mengirimkan foto-foto bugilnya via Twitter ke beberapa wanita. Kali ini, untuk "menipu" publik, pengiriman foto dilakukannya menggunakan akun "Carlos Danger". Tapi, akun itu dibuat punya hubungan (link) dengan e-mail pribadinya. Jadi tidak heran, kalau semua orang yang membaca dengan mudah dapat mengetahui siapa pemilik asli akun "Carlos Danger". Saat skandal ini merebak, Weiner sebenarnya sedang mencalonkan dirinya dalam sebagai Walikota New York. Meski skandal itu mencoreng namanya, Weiner tetap maju dalam Pemilu. Hasil Pemilu menempatkan Weiner di peringkat kelima dengan perolehan 4.9% suara saja.
4. RASHARD JAMAL MENDENHALL
Mantan pemain rugby Amerika Serika yang pernah bergabung di National Football League (NFL) ini adalah pemain yang sangat berbakat dengan prestasi yang gemilang. Namun karirnya mulai bermasalah pada tahun 2011, ketika dia melontarkan komentar kurang pantas berkenaan dengan kematian Osama bin Laden.
Pada tanggal 2 Mei 2011, Mendenhall mengirimkan komentarnya di Twitter dan mencibir reaksi masyarakat Amerika Serikat yang menyambut gembira berita kematian Osama bin Laden.
Cibirannya ternyata berbuntut panjang. Meski tidak ada orang yang menyerangnya di sosial-media berkenaan dengan ucapannya itu, tapi banyak sponsor yang kemudian mundur dan tidak mendukungnya lagi. Mendenhall sempat kesulitan mendapatkan sponsor. Meski sempat mendapatkan kontrak dengan nilai yang cukup fantastis, namun dia disisihkan teman setimnya dan tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk berkembang.
Di bulan Maret 2014, Mendenhall akhirnya memutuskan untuk mundur dari NFL dan beralih profesi menjadi seorang penulis.
5. STEPHANIE RICE
Dia adalah perenang handal asal Australia. Prestasi terbaiknya terjadi pada Summer Olympics di Beijing tahun 2008. Dalam kompetisi itu, dia meraih 3 medali emas. Atas berbagai prestasi yang diraihnya, Rice mendapatkan Medal of the Order of Australia pada tanggal 26 Januari 2009.
Meski memiliki banyak prestasi, Rice malah mencoreng mukanya sendiri dengan melontarkan komentar bernada miring terhadap kaum pecinta sesama jenis. Di bulan September 2010, saat sedang menonton pertandingan Rugby antara Wallabies (Australia) dengan Springboks (Afrika Selatan) - di mana Wallabies dikalahkan Springboks - Rice mencurahkan kekesalannya dengan menulis di Twitter yang berbunyi :
"Suck on that Faggots!"
Komentar miring yang terbaca seolah mencibir kaum pecinta sesama jenis itu sontak menjadi bahan perbincangan yang sangat ramai di Sosial Media. Meski Rice kemudian membuang komentar tersebut dan meminta maaf, netizen tetap tidak bisa memaafkannya. Bahkan Jaguar - yang menjadi sponsor utama Rice - memutuskan untuk tidak lagi mensponsori Rice, beberapa bulan pasca kejadian tersebut.
Tanpa sponsor yang mau mendukungnya lagi, praktis karir Rice tamat. Pertanggal 9 April 2014, secara resmi Stephanie Rice menyatakan mundur dari karir renang profesionalnya.
6. SCOTT BARTOSIEWICZ
Sebagai seorang Direktur Sosial Media Strategis Chrysler, sudah merupakan pekerjaan Scott Bartosiewicz untuk berinteraksi dengan para konsumen Chrysler di sosial media.
Hanya saja masalahnya, Bartosiewicz lupa untuk memisahkan masalah pribadi dengan profesionalisme. Apalagi jika dia punya masalah pribadi, harusnya tidak membawa masalah itu menjadi urusan kantor. Beberapa waktu silam, Bartosiewicz berkicau di Tweeter kalau dia "menemukan kota Detroit yang terkenal sebagai Kota Mobil ternyata penduduknya tidak banyak yang bisa mengemudi".
Ada dua masalah besar pada kicauan Bartosiewicz : Pertama, komentar tersebut ditulisnya di akun Chrysler. Kedua, komentar itu menggunakan kata "Fucking" yang merupakan kata yang sangat tidak pantas digunakan.
Akibat kecerobohan fatal ini, Bartosiewicz dipecat dari pekerjaannya, dan Chrysler mengeluarkan permintaan maaf atas kicauan Bartosiewicz di akun Twitter Chrysler tersebut.
7. CARLY MCKINNEY
Seorang guru harusnya menjadi orang yang memberikan contoh dan teladan baik kepada murid-muridnya. Tapi apa jadinya jika dia justru memberikan contoh yang buruk?
Inilah yang terjadi pada Carly McKinney, guru Matematikan sebuah sekolah terkenal di Colorado, Amerika Serikat. Entah sadar atau tidak, dia tiba-tiba memposting fotonya yang berdandan seronok sambil merokok. Di bawah fotonya dia menuliskan tweet :
"Naked. Wet. Stoned"
(Tanpa Busana. Basah. Lagi nge-fly karena narkoba).
Beberapa hari setelah itu, dia memposting foto-fotonya berpose setengah telanjang, sedang mabuk, mengisap serbuk (ditengarai sebagai narkoba) melalui hidung, dan menari bersama pria dengan gaya yang cukup seronok.
Meski beberapa hari kemudian dia mengatakan kepada sekolah kalau tindakannya hanyalah aksi lucu-lucuan belaka, tapi tidak ada orang di sekolah yang tertawa dengan posting dan foto-foto tidak pantas tersebut. McKinney lalu dipecat dengan tidak hormat dari sekolah tempatnya mengajar.
8.ASHLEY PAYNE
Satu lagi aksi guru yang tidak patut ditiru.
Ashley Payne adalah salah seorang guru dari Apalachee High School di Barrow County, Georgia, Amerika Serikat. Meski merupakan seorang guru yang cukup baik di sekolah, Payne tanpa sengaja melakukan tindakan yang kurang pantas yang membuat para orang tua di sekolah berang. Pada tahun 2009, Payne memposting fotonya di Facebook. Foto itu memperlihatkan dirinya sedang memegang dua gelas. Sebuah gelas di tangan kiri berisi bir, dan segelas lagi di tangan kanan berisi Wine.
Meski tidak menuliskan komentar apapun pada fotonya, namun para orang tua menuding Payne memprovokasi anak-anak didiknya untuk mabuk-mabukan (hal ini dikarenakan sebagian "Friend" Facebook Payne adalah murid-murid sekolahnya). Sekolah mendapat tekanan dari para orang tua agar mengeluarkan Payne. Payne kemudian diberi 2 pilihan : Mundur baik-baik dari sekolah, atau diistirahatkan di rumah untuk waktu yang tidak terhingga. Payne akhirnya memilih opsi pertama.
Uniknya, di bulan November 2009, Payne memperkarakan sekolah Apalachee High School dan menuding sekolah itu "tidak memberitahu (dirinya) kalau tindakan memasang foto seperti itu di Facebook dilarang". Gubrak...!!!
9. KIMBERLEY SWANN
Ini adalah salah satu contoh buat Anda agar tidak mengeluhkan pekerjaan Anda di Sosial Media. Salah-salah, karir Anda langsung tamat. Hal inilah yang terjadi pada Kimberley Swann.
Gadis berusia 16 tahun asal Essex ini bekerja di Ivell Marketing & Logistics. Baru juga beberapa bulan bekerja di perusahaan tersebut, dia memposting tulisan di akun Facebook-nya dengan tulisan :
OMG I HATE MY JOB! My Boss is a Total Pervvy sucker, always making me do shit stuff just to piss me off!! FUCKER !
(Ya Tuhan, saya benci pekerjaan saya ! Bos saya benar-benar Sinting, selalu menyuruh saya mengerjakan hal-hal ga penting hanya untuk membuat saya marah !! KEPARAT !)
Ekspresi frontalnya ini ternyata terbaca oleh Steve Ivell, Direktur perusahaan tempatnya bekerja. Sang Direktur tidak saja menegur keras Swann karena tulisannya yang tidak pantas, Ivell juga langsung memecat Swann.
10. CAMERON REILLY
Siapa kira kalau tidak semua para pengawal kerajaan ternyata suka dengan Keluarga Kerajaan. Cameron Reilly, contohnya. Pekerjaannya adalah sebagai Pengawal Istana Buckingham, Inggris. Meski bertugas melayani keluarga kerajaan dan menjaga istana, namun Reilly rupanya memendam kebencian kepada Kate Middleton, istri Pangeran William.
Sepertinya Reilly sudah memendam kebencian cukup lama pada Kate Middleton, sehingga satu ketika usai menjalani tugasnya sebagai Pengawal Istana, dia meng-update statusnya di Facebook dengan tulisan yang menghebohkan Keluarga Kerajaan Inggris:
"Hur and william drove past me on Friday n all a got was a shitty wave while she looked the opposite way from me, stupid stuck up cow am I not good enough for them! Posh bitch am total with u an this 1 who reely gives a f about hur!"
("Dia [Kate] dan William berkendara melewati saya Jumat kemarin dan apa yang saya peroleh adalah sebuah lambaian tangan sembari dia menoleh ke arah lain, ke arah sekelompok sapi. Apa saya kurang pantas buat mereka? Saya mengirimkan pesan ini untuk memberitahu dirimu kalau saya sama sekali tidak perduli dengannya [Kate].")
Sudah bisa ditebak : Atas ucapannya yang kurang pantas di Sosial Media, Reilly akhirnya dipecat dengan tidak hormat dari Kesatuan Pengawal Istana Buckingham.
Mungkin ada baiknya Anda belajar dari 10 orang berikut ini. Mereka adalah orang-orang berintelektual tinggi dengan karir yang sangat gemilang. Namun karena ucapan dan komentar mereka di Sosial Media, membuat banyak orang tersinggung. Dan pada akhirnya, karir mereka selesai. Semua itu hanya lantaran kurang bijaksananya mereka dalam "bertutur-kata" di Sosial Media.
Mudah-mudahan artikel ini dapat menjadi renungan bagi Anda agar lebih bijaksana lagi dalam menuliskan kata-kata Anda di Sosial-Media.
1. ALBERTO IBER
Dia adalah Kepala Sekolah North Miami Senior High School, Amerika Serikat. Karirnya langsung berakhir gara-gara dia mengomentari kasus penangkapan yang dilakukan Polisi David Eric Casebolt di pesta kolam renang yang dilakukan di rumah seorang warga di McKinney Texas. Dalam pesta yang terjadi tanggal 5 Juni 2015 itu, sang polisi menangkap seorang remaja putri Afrika-Amerika peserta pesta yang tidak bersenjata, sambil menodongkan pistol ke kepala remaja itu. Insiden yang dikenal dengan Texas Pool Party Incident itu sontak ramai menjadi cercaan orang setelah direkam dan diposting di YouTube.
Atas kejadian itu, Iber berkomentar di akun Faceboook-nya :
He did nothing wrong. He was afraid for his life. I commend him for this actions.
(Dia [Casebolt] tidak bersalah. Dia hanya menguatirkan nyawanya. Saya mendukung tindakan yang dilakukannya)
Sontak komentar Iber ini mengundang reaksi keras dari para siswa di sekolahnya. Bahkan komentarnya menjadi bahan diskusi panas guru dan orang tua murid yang murka karena dukungan Iber terhadap tindakan polisi yang membahayakan nyawa remaja tidak bersenjata. Atas komentarnya itu, Superintenden Sekolah Distrik Miami-Dade Alberto Carvalho meminta pihak sekolah untuk memecat Iber. Dan tidak lama kemudian, Iber pun dipecat dari jabatannya.
2. JUSTINE SACCO
Direktur Komunikasi untuk Konglomerasi Digital Media IAC ini pada tanggal 20 Desember 2013 melakukan penerbangan untuk mengunjungi keluarganya yang tinggal di Afrika Selatan. Sesaat sebelum melakukan penerbangannya, dengan iseng Sacco mengirimkan pesan Twitternya :
"Going to Africa. Hope I don't get AIDS. Just kidding. I'm White!"
([Saya] Pergi ke Afrika. Mudah-mudahan saya tidak terjangkiti AIDS. Hanya bercanda. Saya orang berkulit putih)
Pesan Twitter-nya ini segera menyebar dan memunculkan anggapan kalau dirinya seorang rasis. Dalam waktu singkat pesannya menjadi "berita viral" yang di-retweet dan dimaki-maki oleh jutaan orang di seluruh dunia. Komentarnya berdampak cukup hebat dan menyeret IAC yang dianggap turut mendukung pesan rasisme yang disampaikan Sacco di Twitter.
Atas insiden ini, Sacco menuliskan permintaan maafnya yang dimuat di harian The Star yang terbit di Afrika Selatan. Menurutnya, tulisan yang dibuatnya hanyalah sebuah lelucon. Meski demikian, orang-orang masih tidak terima. Dan pada akhirnya IAC memutuskan untuk memecat Sacco.
Insiden Sacco menjadi bahan pembicaraan bahkan topik hangat yang banyak ramai dibicarakan (bahkan jadi bahan lelucon, cemoohan, serta cibiran) netizen dan jurnalis di dunia. Salah satunya adalah Jurnalis Jon Ronson yang membahas insiden ini dalam bukunya, So You've Been Publicly Shamed.
3.ANTHONY WEINER
Dia adalah Politikus Amerika yang pernah menjabat sebagai anggota legislatif New York Januari 1999 - Juni 2011. Meski memiliki karir yang baik, ternyata kehidupan Weiner tidaklah sebaik karirnya.
Pada tanggal 27 Mei 2011, Weiner mengirimkan foto bugilnya kepada seorang wanita - belakangan diketahui adalah mahasiswi Seattle berusia 21 tahun - yang menjadi "Follower"-nya. Akibat tindakan ini, netizen heboh. Meski awalnya menyangkal telah memposting foto itu, tapi seminggu pasca kejadian, Weiner akhirnya mengakui kalau dia memang mengirim foto itu dan "merupakan hal biasa (bagi Weiner) untuk bertukar foto dewasa dengan wanita". Atas skandal yang memalukan ini, Weiner kemudian mengundurkan diri pada tanggal 21 Juni 2011.
Konyolnya, pada tanggal 23 Juli 2013, Weiner kembali berulah dengan mengirimkan foto-foto bugilnya via Twitter ke beberapa wanita. Kali ini, untuk "menipu" publik, pengiriman foto dilakukannya menggunakan akun "Carlos Danger". Tapi, akun itu dibuat punya hubungan (link) dengan e-mail pribadinya. Jadi tidak heran, kalau semua orang yang membaca dengan mudah dapat mengetahui siapa pemilik asli akun "Carlos Danger". Saat skandal ini merebak, Weiner sebenarnya sedang mencalonkan dirinya dalam sebagai Walikota New York. Meski skandal itu mencoreng namanya, Weiner tetap maju dalam Pemilu. Hasil Pemilu menempatkan Weiner di peringkat kelima dengan perolehan 4.9% suara saja.
4. RASHARD JAMAL MENDENHALL
Mantan pemain rugby Amerika Serika yang pernah bergabung di National Football League (NFL) ini adalah pemain yang sangat berbakat dengan prestasi yang gemilang. Namun karirnya mulai bermasalah pada tahun 2011, ketika dia melontarkan komentar kurang pantas berkenaan dengan kematian Osama bin Laden.
Pada tanggal 2 Mei 2011, Mendenhall mengirimkan komentarnya di Twitter dan mencibir reaksi masyarakat Amerika Serikat yang menyambut gembira berita kematian Osama bin Laden.
Tweet Mendenhall tentang kematian Osama bin Laden yang mengundang kontroversi |
Cibirannya ternyata berbuntut panjang. Meski tidak ada orang yang menyerangnya di sosial-media berkenaan dengan ucapannya itu, tapi banyak sponsor yang kemudian mundur dan tidak mendukungnya lagi. Mendenhall sempat kesulitan mendapatkan sponsor. Meski sempat mendapatkan kontrak dengan nilai yang cukup fantastis, namun dia disisihkan teman setimnya dan tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk berkembang.
Di bulan Maret 2014, Mendenhall akhirnya memutuskan untuk mundur dari NFL dan beralih profesi menjadi seorang penulis.
5. STEPHANIE RICE
Dia adalah perenang handal asal Australia. Prestasi terbaiknya terjadi pada Summer Olympics di Beijing tahun 2008. Dalam kompetisi itu, dia meraih 3 medali emas. Atas berbagai prestasi yang diraihnya, Rice mendapatkan Medal of the Order of Australia pada tanggal 26 Januari 2009.
Meski memiliki banyak prestasi, Rice malah mencoreng mukanya sendiri dengan melontarkan komentar bernada miring terhadap kaum pecinta sesama jenis. Di bulan September 2010, saat sedang menonton pertandingan Rugby antara Wallabies (Australia) dengan Springboks (Afrika Selatan) - di mana Wallabies dikalahkan Springboks - Rice mencurahkan kekesalannya dengan menulis di Twitter yang berbunyi :
"Suck on that Faggots!"
Komentar miring yang terbaca seolah mencibir kaum pecinta sesama jenis itu sontak menjadi bahan perbincangan yang sangat ramai di Sosial Media. Meski Rice kemudian membuang komentar tersebut dan meminta maaf, netizen tetap tidak bisa memaafkannya. Bahkan Jaguar - yang menjadi sponsor utama Rice - memutuskan untuk tidak lagi mensponsori Rice, beberapa bulan pasca kejadian tersebut.
Tanpa sponsor yang mau mendukungnya lagi, praktis karir Rice tamat. Pertanggal 9 April 2014, secara resmi Stephanie Rice menyatakan mundur dari karir renang profesionalnya.
6. SCOTT BARTOSIEWICZ
Sebagai seorang Direktur Sosial Media Strategis Chrysler, sudah merupakan pekerjaan Scott Bartosiewicz untuk berinteraksi dengan para konsumen Chrysler di sosial media.
Hanya saja masalahnya, Bartosiewicz lupa untuk memisahkan masalah pribadi dengan profesionalisme. Apalagi jika dia punya masalah pribadi, harusnya tidak membawa masalah itu menjadi urusan kantor. Beberapa waktu silam, Bartosiewicz berkicau di Tweeter kalau dia "menemukan kota Detroit yang terkenal sebagai Kota Mobil ternyata penduduknya tidak banyak yang bisa mengemudi".
Ada dua masalah besar pada kicauan Bartosiewicz : Pertama, komentar tersebut ditulisnya di akun Chrysler. Kedua, komentar itu menggunakan kata "Fucking" yang merupakan kata yang sangat tidak pantas digunakan.
Akibat kecerobohan fatal ini, Bartosiewicz dipecat dari pekerjaannya, dan Chrysler mengeluarkan permintaan maaf atas kicauan Bartosiewicz di akun Twitter Chrysler tersebut.
7. CARLY MCKINNEY
Seorang guru harusnya menjadi orang yang memberikan contoh dan teladan baik kepada murid-muridnya. Tapi apa jadinya jika dia justru memberikan contoh yang buruk?
Inilah yang terjadi pada Carly McKinney, guru Matematikan sebuah sekolah terkenal di Colorado, Amerika Serikat. Entah sadar atau tidak, dia tiba-tiba memposting fotonya yang berdandan seronok sambil merokok. Di bawah fotonya dia menuliskan tweet :
"Naked. Wet. Stoned"
(Tanpa Busana. Basah. Lagi nge-fly karena narkoba).
Beberapa hari setelah itu, dia memposting foto-fotonya berpose setengah telanjang, sedang mabuk, mengisap serbuk (ditengarai sebagai narkoba) melalui hidung, dan menari bersama pria dengan gaya yang cukup seronok.
Meski beberapa hari kemudian dia mengatakan kepada sekolah kalau tindakannya hanyalah aksi lucu-lucuan belaka, tapi tidak ada orang di sekolah yang tertawa dengan posting dan foto-foto tidak pantas tersebut. McKinney lalu dipecat dengan tidak hormat dari sekolah tempatnya mengajar.
8.ASHLEY PAYNE
Satu lagi aksi guru yang tidak patut ditiru.
Ashley Payne adalah salah seorang guru dari Apalachee High School di Barrow County, Georgia, Amerika Serikat. Meski merupakan seorang guru yang cukup baik di sekolah, Payne tanpa sengaja melakukan tindakan yang kurang pantas yang membuat para orang tua di sekolah berang. Pada tahun 2009, Payne memposting fotonya di Facebook. Foto itu memperlihatkan dirinya sedang memegang dua gelas. Sebuah gelas di tangan kiri berisi bir, dan segelas lagi di tangan kanan berisi Wine.
Meski tidak menuliskan komentar apapun pada fotonya, namun para orang tua menuding Payne memprovokasi anak-anak didiknya untuk mabuk-mabukan (hal ini dikarenakan sebagian "Friend" Facebook Payne adalah murid-murid sekolahnya). Sekolah mendapat tekanan dari para orang tua agar mengeluarkan Payne. Payne kemudian diberi 2 pilihan : Mundur baik-baik dari sekolah, atau diistirahatkan di rumah untuk waktu yang tidak terhingga. Payne akhirnya memilih opsi pertama.
Uniknya, di bulan November 2009, Payne memperkarakan sekolah Apalachee High School dan menuding sekolah itu "tidak memberitahu (dirinya) kalau tindakan memasang foto seperti itu di Facebook dilarang". Gubrak...!!!
9. KIMBERLEY SWANN
Ini adalah salah satu contoh buat Anda agar tidak mengeluhkan pekerjaan Anda di Sosial Media. Salah-salah, karir Anda langsung tamat. Hal inilah yang terjadi pada Kimberley Swann.
Gadis berusia 16 tahun asal Essex ini bekerja di Ivell Marketing & Logistics. Baru juga beberapa bulan bekerja di perusahaan tersebut, dia memposting tulisan di akun Facebook-nya dengan tulisan :
OMG I HATE MY JOB! My Boss is a Total Pervvy sucker, always making me do shit stuff just to piss me off!! FUCKER !
(Ya Tuhan, saya benci pekerjaan saya ! Bos saya benar-benar Sinting, selalu menyuruh saya mengerjakan hal-hal ga penting hanya untuk membuat saya marah !! KEPARAT !)
Ekspresi frontalnya ini ternyata terbaca oleh Steve Ivell, Direktur perusahaan tempatnya bekerja. Sang Direktur tidak saja menegur keras Swann karena tulisannya yang tidak pantas, Ivell juga langsung memecat Swann.
10. CAMERON REILLY
Siapa kira kalau tidak semua para pengawal kerajaan ternyata suka dengan Keluarga Kerajaan. Cameron Reilly, contohnya. Pekerjaannya adalah sebagai Pengawal Istana Buckingham, Inggris. Meski bertugas melayani keluarga kerajaan dan menjaga istana, namun Reilly rupanya memendam kebencian kepada Kate Middleton, istri Pangeran William.
Sepertinya Reilly sudah memendam kebencian cukup lama pada Kate Middleton, sehingga satu ketika usai menjalani tugasnya sebagai Pengawal Istana, dia meng-update statusnya di Facebook dengan tulisan yang menghebohkan Keluarga Kerajaan Inggris:
"Hur and william drove past me on Friday n all a got was a shitty wave while she looked the opposite way from me, stupid stuck up cow am I not good enough for them! Posh bitch am total with u an this 1 who reely gives a f about hur!"
("Dia [Kate] dan William berkendara melewati saya Jumat kemarin dan apa yang saya peroleh adalah sebuah lambaian tangan sembari dia menoleh ke arah lain, ke arah sekelompok sapi. Apa saya kurang pantas buat mereka? Saya mengirimkan pesan ini untuk memberitahu dirimu kalau saya sama sekali tidak perduli dengannya [Kate].")
Sudah bisa ditebak : Atas ucapannya yang kurang pantas di Sosial Media, Reilly akhirnya dipecat dengan tidak hormat dari Kesatuan Pengawal Istana Buckingham.
Comments
Post a Comment