10 Fakta Ekstrim yang Tidak Anda Ketahui Tentang Pesawat Terbang

Naik pesawat terbang sudah menjadi hal yang umum bagi semua orang, terutama bagi para pebisnis maupun pelancong. Di dalam pesawat, kita bisa menikmati fasilitas makan dan minum yang cukup lux sehingga perjalanan tidak terasa membosankan selama di pesawat (terutama jika perjalanan dengan pesawat memakan waktu yang cukup panjang).

Ternyata di balik semua kenyamanan menaiki pesawat, ada fakta-fakta mengejutkan yang tidak banyak diketahui orang. Apa saja fakta itu?

*****

1. MENU MAKANAN PILOT BERBEDA DENGAN PARA PENUMPANG
Dengan alasan "keselamatan", maka saat pelayanan makan di pesawat terbang, para pilot mendapatkan menu makanan yang berbeda dengan para penumpang.

Hal ini dimaksudkan agar pilot terhindar dari keracunan makanan, yang dapat membahayakan tugasnya saat mengemudikan pesawat terbang.


2. PINTU TOILET BISA DIBUKA DARI LUAR
Meski pun toilet pesawat sudah Anda kunci dari dalam, tapi jangan dikira Anda bisa aman merokok atau nyabu di dalamnya. Faktanya, pintu toilet yang dikunci, bisa dibuka dari luar. Tujuannya? Ya, itu tadi : Mengantisipasi para penumpang merokok di dalam toilet. Seperti yang Anda ketahui, merokok sangat dilarang di dalam pesawat, karena dikuatirkan asap rokok dapat mempengaruhi udara di dalam pesawat dan mengganggu penumpang yang lain. Meski demikian, ada saja penumpang yang membandel dan mencari tempat untuk merokok.

Satu-satunya tempat paling aman untuk merokok adalah di dalam toilet. Jika toilet hanya bisa dibuka dari dalam, maka penumpang itu bisa saja merokok dan asapnya mengganggu penumpang lain. Untuk para penumpang yang membandel, Pramugara atau Pramugari bisa membuka pintu dan memaksa penumpangnya keluar dari toilet untuk mematikan rokok.



3. PILOT PUN BISA MENGANTUK
Pernahkah Anda bertanya, mengapa pilot harus selalu ditemani co-pilot setiap kali mengemudikan pesawat? Alasan utamanya adalah untuk mengantisipasi jika Sang Pilot mengantuk dan tertidur saat mengemudikan pesawat.

Berdasarkan survei yang pernah dilakukan oleh sebuah badan survei Maskapai Penerbangan, ditengarai lebih dari 50% pilot di dunia mengaku pernah ketiduran saat membawa pesawat. Hal ini jelas sangat berbahaya karena pesawat bisa lepas kendali dan jatuh. Karena itulah dalam setiap penerbangan - terutama penerbangan jarak jauh - Pilot selalu didampingi Co-Pilot. Apabila Sang Pilot merasa capek dan ngantuk, maka dia dapat tidur sejenak dan tugasnya digantikan Co-Pilot. Masalahnya : bagaimana kalau saat Pilot tertidur, sang Co-Pilot juga ikut tidur?

(Mungkin ini juga salah satu pertimbangan, mengapa pintu kokpit pesawat selalu dalam keadaan tertutup rapat dan tanpa jendela. Bisa Anda bayangkan, bagaimana reaksi para penumpang jika melihat Pilot yang mengemudikan pesawat tiba-tiba ketiduran.....).



4.  BANTAL & SELIMUT TIDAK PERNAH DICUCI
Tidak perduli di kelas mana pun Anda duduki, dapat dipastikan bahwa bantal dan selimut yang Anda minta dari pramugara atau pramugari pesawat tidak pernah dicuci. Mungkin beberapa Maskapai yang bonafid melakukan dry-clean pada bantal dan selimut secara berkala, tapi mayoritas tidak mencucinya dengan alasan efisiensi biaya.

Jadi tidak perlu jauh-lauh mencari penyebab gatal pada tubuh setelah turun dari pesawat  ya ....



5. TIDAK ADA PEMERIKSAAN JAKET PELAMPUNG DI BAWAH KURSI
Seperti yang Anda ketahui, di bawah setiap kursi penumpang, selalu tersimpan Jaket Pelampung. Masalahnya, ada saja penumpang iseng yang mengambil jaket tersebut untuk dibawa pulang sebagai souvenir atau cindera mata.

Meski sudah tahu akan adanya "penumpang jahil" seperti itu, namun sepertinya Maskapai Penerbangan tidak terlalu memperdulikan hal ini. Alih-alih memastikan ketersediaan Jaket Pelampung tetap ada di bawah kursi dengan cara memeriksa semua kursi penumpang, Maskapai Penerbangan lebih memilih "mengancam" penumpang dengan hukuman atau denda berat jika "ketahuan" mengambil Jaket Pelampung dari bawah kursi. Jika tidak ketahuan? Ya, Penumpang yang mengambil bisa bernafas lega, tanpa perduli bagaimana nasib Penumpang berikutnya.

Bukankah keselamatan penumpang paling utama? Mengapa tidak ada prosedur yang mengharuskan semua pramugara dan pramugari memeriksa ketersediaan jaket pelampung di semua kursi setelah penumpang turun? Jika ternyata ada kursi yang tidak ada jaket pelampung, mengapa tidak diantisipasi dengan menyediakan jaket pelampung cadangan?



6. AIR TOILET DALAM PESAWAT TIDAK HIGIENIS
Jangan pernah sekali-kali meminum air di dalam toilet pesawat, karena air tersebut tidak bersih. Memang teknologi penyulingan air di dalam pesawat sudah cukup canggih karena bisa mendaur ulang air menjadi jernih dan bisa digunakan terus-menerus. Tapi tidak berarti air jernih itu bersih.

Penelitian yang dilakukan Wall Street Journal pada tahun 2012 silam pada beberapa pesawat Maskapai Penerbangan Internasional menemukan fakta mengejutkan : air di semua pesawat tersebut mengandung bakteri dengan kadar 100X lebih tinggi daripada standar maksimum yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Amerika Serikat. Artinya? Air di dalam pesawat terbang - meskipun jernih, tidak berbau, dan segar - ternyata sangat berbahaya dan tidak layak dikonsumsi.

Jadi jika Anda berniat minum dan berkumur, disarankan untuk tidak menggunakan air toilet pesawat terbang.



7.  HEADSET ANDA (MUNGKIN) BEKAS DIPAKAI ORANG LAIN
Salah satu alat hiburan yang dapat Anda gunakan selama penerbangan adalah "plane-entertainment" yang tersedia di kursi Anda (game, musik, film, atau siaran radio). Untuk bisa menikmati suara dari hiburan tersebut, Anda harus menghubungkan headset khusus yang biasanya disediakan oleh para premugari dan pramugara. Headset tersebut biasanya terbungkus rapi di dalam plastik yang tersegel.

Kesannya higienis ya? Tapi jangan salah. Meski busa headset tersebut seperti baru, bisa jadi itu adalah headset bekas yang sebelumnya digunakan penumpang sebelum Anda. Setelah digunakan, headset tersebut Anda kembalikan, lengkap dengan busanya. Biasanya, busa tersebut dilepaskan dari headset, lalu headset tersebut disegel kembali, sehingga tampak baru. Jadi jika Anda tidak keberatan telinga penumpang sebelumnya penuh keringat, menderita panu, kadas, kurap, maupun penyakit kulit lainnya, oke-oke sajalah ....



8. UDARA DALAM PESAWAT BERCAMPUR UDARA MESIN
Meski udara di dalam pesawat selalu segar (karena Anda kira menggunakan alat penyejuk ruangan seperti AC), sebenarnya yang terjadi bukanlah demikian. Agar sirkulasi udara dapat berlangsung dengan baik, udara di dalam pesawat dipompa kompresor mesin pesawat. Kompresor ini menyedot udara panas di dalam pesawat, lalu membuangnya ke luar, kemudian memadatkan udara luar ke dalam pesawat.

Dalam proses pemadatan itu, udara luar akan bercampur dengan udara yang dihasilkan mesin kompresor. Jadi, meski masih bisa bernafas dengan lega dan segar, Anda harus menyadari kalau udara yang Anda hirup selama di dalam pesawat adalah udara mesin yang sebenarnya tidak baik bagi tubuh. Jadi jangan heran jika Anda merasa sangat kelelahan setelah melakukan perjalanan cukup jauh. Penyebabnya bukan karena jetlag atau posisi tidur yang kurang baik, namun karena oksigen yang masuk dalam tubuh Anda bercampur dengan gas karbon karbon dioksida dan gas karbon lain yang membuat metabolisma tubuh Anda tidak berjalan dengan sempurna selama di pesawat.



9.  ANDA BISA "UPGRADE" CLASS SETELAH PINTU PESAWAT DITUTUP
Percaya atau tidak, ada "aturan tidak tertulis" di mana Anda bisa meminta "Upgrade Class" dari Bisnis ke Executive atau Gold Class beberapa saat setelah pintu pesawat ditutup. Ada beberapa kondisi tertentu di mana seseorang yang sudah membeli tiket untuk kelas bisnis, bisa diijinkan "upgrade". Kondisi tersebut di antaranya : Wanita hamil, penumpang berpenyakit yang berpotensi menulari penumpang lainnya, atau orang yang mengalami kondisi tertentu (stress, berpenyakit jiwa, dan sejenisnya) yang berpotensi dapat mengganggu penumpang lain, dapat diijinkan untuk "Upgrade Class" tanpa harus menambah biaya sepeser pun.

Meski hal ini bisa Anda dapatkan, namun belum tentu fasilitasnya pun bisa ikut "upgrade". Semua itu tergantung kebijakan pramugari dan pramugara yang melayani Anda, serta ketersediaan kursi. Jadi jika masih ada kursi di "First Class" yang tersedia, Anda bisa pindah. Tapi jika tidak, ya jangan memaksa ....

Dan yang Anda harus ingat : Aturan ini "hanya" berlaku setelah pintu pesawat ditutup. Jadi selama pintu belum ditutup, Anda tidak bisa meminta pindah kelas. 



10. POSISI DUDUK PALING NYAMAN : KURSI DEKAT SAYAP PESAWAT
Bagian manakah di dalam pesawat yang paling nyaman? Jika Anda bisa memilih, pilihlah kursi yang posisinya dekat sayap pesawat. Mengapa?

Umumnya udara di dalam pesawat bergerak dari depan ke belakang. Jadi jika Anda duduk di depan, maka Anda akan merasakan tekanan udara sangat keras terjadi di depan. Hal ini paling terasa pada saat pesawat sedang take-off atau landing. Bahkan ketika sedang terjadi turbulensi pun bagian depanlah yang terasa paling kencang.

Sedangkan udara di kursi bagian belakang seringkali terasa panas karena udara segar sudah "habis" untuk mengaliri kursi-kursi di depan. Selain itu, sentakan dan benturan kencang paling terasa di bagian belakang, terutama saat pesawat mendarat.

Jadi bagian paling nyaman adalah bagian di dekat sayap karena itu merupakan bagian tengah pesawat. Di bagian tengah, Anda tidak akan merasakan tekanan udara seperti yang dirasakan penumpang di depan. Anda pun tidak akan merasakan benturan yang keras seperti yang dialami penumpang belakang saat mendarat. Jadi.... jika ingin merasakan kenyamanan paling optimal saat di pesawat terbang, pilihlah barisan tempat duduk dekat sayap pesawat.

Comments

Popular posts from this blog

10 Kata Makian Paling Populer di Dunia : Sejarah & Asal Usulnya

10 Video Klip Paling Vulgar dan "Berani"

10 Goyang Dangdut Paling Maut