7 Tanda Anda Sedang Dibohongi dalam Transaksi Bisnis Internasional

Seperti yang Anda ketahui, bahwa dengan sudah dimulainya Pasar Bebas, banyak orang dari berbagai negara yang bisa dengan leluasa melakukan bisnis dengan sebuah negara. Selain mendapatkan fasilitas dari negara (berupa kemudahan bertransaksi dan bebas pajak untuk beberapa komoditi tertentu), proses konfirmasi dan perdagangan pun semakin mudah dan cepat.

Namun dengan mudahnya hubungan bisnis dan transaksi belakangan ini, Anda dituntut harus makin waspada. Tidak semua perusahaan yang Anda aja kerja sama adalah perusahaan yang bisa dipercaya, meski secara akta perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bonafit dan terpercaya. Ada saja perusahaan "nakal" yang mencoba peruntungannya untuk mengelabui Anda.

Baru-baru ini Jacob Yount - seorang jurnalis dari semua media online - menulis artikel tentang "7 Red Flags in China Manufacturing" yang mana menjelaskan 7 hal yang harus diwaspadai oleh Anda yang sedang melakukan transaksi perdagangan internasional (khususnya dalam artikel beliau : bisnis dngan negara China). Jika Anda mengalami beberapa tanda di bawah ini, sudah dapat dipastikan bahwa orang yang bertransaksi dengan Anda tersebut sedang mencoba membohongi Anda. Tanda apa sajakah itu?

1. HARGA PRODUK SANGAT MURAH
Dalam berbisnis, prinsip dasar yang harus menjadi pegangan Anda adalah "Ada Harga, Ada Barang". Artinya, barang yang Anda beli selalu berbanding lurus dengan harganya. Kalau harganya murah, kualitas barangnya murah. Sebaliknya kalau harganya mahal, kemungkinan besar kualitas barangnya baik. Meski demikian, sayangnya belakangan ini makin banyak orang yang tidak lagi memegang prinsip itu, sehingga mudah tertipu.

Salah satu kondisi yang harus Anda waspadai adalah jika orang yang akan bertransaksi dengan Anda menawarkan sebuah produk dengan harga yang luar biasa murah, bahkan nyaris tidak masuk akal (harga produk jauh di bawah harga pasaran). Apabila Anda ditawati produk dengan harga murah, jangan pernah langsung percaya dan terima.


2. MENJANJIKAN WAKTU PENGIRIMAN YANG SANGAT SINGKAT
Apabila Anda meminta waktu pengiriman barang dilakukan dalam waktu singkat, dan Supplier barang tersebut langsung setuju tanpa menjelaskan bagaimana cara dia melakukannya, jangan langsung percaya. Anda harus paham bahwa mengerjakan suatu produk butuh proses, mulai dari penyediaan material, proses asemling, hingga persiapan untuk mengirimkan produk.

Pada saat Supplier setuju dan dapat mengirimkan barang dalam waktu singkat, tanyakan lebih detil, bagaimana rencana dia untuk melakukannya. Jangan pernah terima penjelasan "Jangan kuatir, kami pasti bisa". Anda harus mendapatkan penjelasan rincian proses yang akan dia lakukan : berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan material, produksi, proses penyelesaian, serta pasca penyelesaian (shipping process). Berdasarkan penjelasan itu, cobalah diskusikan dengan rekan-rekan Anda yang berpengalaman, apakah lama waktu yang disebutkan Supplier itu masuk akal. Apabila tidak masuk akal, berarti mereka sedang berusaha menipu Anda.
Cheating in Business Transaction
Dari pengalaman dari perusahaan lain, ketika ada supplier yang menjanjikan mampu mengirimkan barang dalam waktu singkat, maka yang dikirimnya biasanya adalah barang-barang cacat, rusak, bahkan "sampah" yang tidak berharga. Anda tidak bisa meng-klaim atau meminta balik uang, karena biasanya pembayaran telah dilakukan sebelum barang dikirim.


3. "KAMI BELUM PERNAH MELAKUKAN HAL INI SEBELUMNYA"
Apabila Anda bertanya kepada Supplier apakah mereka pernah membuat satu produk tertentu, dan mreka menjawab seperti di atas, maka itu sudah merupakan indikasi kalau mereka tidak punya pengalaman.

Jadi meskipun pada akhirnya mereka bisa memberikan penawaran yang menarik pada Anda, jangan pernah dibodohi untuk percaya kalau mereka bisa. Apalagi jika mereka mengatakan, "Kami memang belum pernah melakukan hal ini sebelumnya, tapi kami pernah menghadapi hal yang mirip seperti ini." Ini adalah jawaban gambling dari Supplier yang sebaiknya tidak Anda percayai.


4. "PRODUK INI SANGAT SULIT"
Sebelum transaksi dilakukan, biasanya kita meminta sampel terlebih dahulu kepada Supplier tersebut. Namun ketika sudah beberapa kali pembuatan sampel tapi hasilnya kurang memuaskan dan saat kita complain ke mereka, jawaban mereka adalah, "Wa.... produk yang Anda minta itu sulit sekali pengerjaannya. Kami butuh waktu ekstra untuk membuat sampelnya lagi."

Apabila Anda menerima jawaban seperti itu, jangan sia-siakan waktu Anda. Segera hentikan proses pembuatan sampel dan batalkan transaksi. Mengapa? Karena pembuatan sampel merupakan indikasi awal untuk melihat kinerja Supplier yang kita ajak kerja sama. Kemampuannya menyediakan sampel sesuai kebutuhan kita, menunjukkan kemampuan sebenarnya dalam memproduksi produk dalam jumlah besar. Jika membuat 1-2 buah produk sampling saja mereka tidak bisa membuat dengan baik, apalagi membuat dalam jumlah besar?


5. TIDAK PERNAH BERTANYA DAN MEMBANTAH
Meski banyak Pembeli sangat suka dengan Supplier yang tidak banyak tanya, tidak pernah membantah, selalu menurut, dan selalu "yes man", namun Anda harus benar-benar sangat waspada apabila menemukan Supplier seperti itu. Camkanlah bahwa : Supplier yang tidak pernah bertanya adalah Supplier yang tidak pernah berpikir.

Anda justru patut bersyukur kalau Supplier Anda sering bertanya, bahkan "merepotkan" Anda untuk menanyakan hal-hal kecil, karena itu berarti dia perduli (meski menjengkelkan).

Seringkali dalam praktek bisnis, Supplier yang tidak bertanya seringkali memproduksi atau mengerjakan sesuatu berdasarkan "apa yang mereka tahu", bukan "apa yang kita ingini". Jadi ketika hasil produksi tidak sesuai dan kita protes, mereka akan dengan entengnya menjawah, "Oooo.... saya kira maksud Anda seperti ini ....". 


6. TERUS-MENERUS TIDAK MEMPERDULIKAN PERMINTAAN SPESIFIK
Meski memesan barang yang sama pada seorang Supplier, masing-masing konsumen biasanya punya permintaan kecil yang spesifik kepada Supplier agar produk yang mereka miliki tidak sama dengan produk yang dipesan Konsumen yang lain.

Namun jika Anda telah meminta secara spesifik perbedaan itu, dan sampel yang dibuat tidak pernah mengikuti instruksi, maka jangan lagi buang waktu. Segera hentikan proses pembuatan sampel. Itu sudah menjadi indikasi kalau Supplier tersebut tidak punya itikad baik untuk bekerja seperti keinginan kita, melainkan seenak mereka saja (yang tentu saja akan merugikan kita sebagai konsumen).


7.  JARANG MEMBERIKAN PEMBAHARUAN STATUS PRODUKSI
Sebenarnya indikasi ini sudah sangat terlambat, karena Anda sudah berkomitmen memberikan order kepada Supplier tersebut. Namun indikasi ini dapat menjadi sinyal bahaya di mana Anda harus segera sidak (inspeksi mendadak) ke pabrik Supplier dan memastikan apa yang sedang terjadi di sana.

Saat Anda memutuskan memberikan order dan menurunkan order ke Supplier tersebut, maka Anda punya hak untuk meminta rencana produksi dan status produksi yang diperbaharui terus-menerus (production update status) oleh Supplier tersebut. Hal ini bertujuan bagi Anda untuk memonitor proses yang sedang berjalan di pabrik Supplier. Sang Supplier wajib menjadi telinga dan mata Anda, guna memastikan produksi Anda berjalan dengan baik.

Namun Anda harus segera curiga apabila data tersebut tidak pernah terkirim ke Anda. Bahkan kalau pun ada, datanya selalu keliru atau sering tidak konsisten. Apabila data tersebut yang Anda terima, maka itu merupakan indikasi ada hal buruk yang sedang terjadi di pabrik Supplier, yang mana mereka sedang berusaha menutupinya dari Anda. Bukan mengajari Anda untuk panik, tetapi inilah saat kritis di mana Anda harus putuskan untuk segera melakukan sidak ke pabrik Supplier tersebut, sebelum Anda dirugikan karena Supplier mengirimkan "sampah" ke tempat Anda.


Semoga bermanfaat.....

Comments

Popular posts from this blog

10 Kata Makian Paling Populer di Dunia : Sejarah & Asal Usulnya

10 Video Klip Paling Vulgar dan "Berani"

10 Goyang Dangdut Paling Maut