10 Buronan FBI Paling Dicari Saat Ini
Merebaknya kabar bahwa ada buronan FBI yang menyusup ke Indonesia dan menyamar sebagai guru di sebuah sekolah internasional, jelas merupakan kabar yang mengejutkan sekaligus menakutkan banyak orang tua. Terlebih ketika mengetahui kalau buronan tersebut adalah seorang pedofil yang mengincar anak-anak kita.
Benar-tidaknya kabar tersebut, mungkin sebaiknya kita tanggapi dengan bijaksana dan hati-hati. Namun tidak ada salahnya kita pun mengetahui, apakah ada lagi buronan kriminal berbahaya, yang saat ini sedang bersembunyi dan menyusup di negara kita?
Baru-baru ini, tepatnya 10 April 2014 silam, Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat, mengeluarkan daftar terbaru para kriminal berbahaya yang paling dicari. Ada banyak pelaku kriminal yang dicari, namun ada 10 di antaranya yang dianggap paling berbahaya yang saat ini statusnya hilang atau melarikan diri dan sedang diburu oleh FBI. Daftar ini perlu kita ketahui, mengingat bisa saja ada di antara mereka yang menyusup dan berada di antara kita, seperti halnya kriminal yang menyaru sebagai guru di sebuah sekolah di Indonesia. Dan berikut ini adalah 10 kriminal tersebut.
1. VICTOR MANUEL GERENA
Pria kelahiran 24 Juni 1958 ini adalah pelaku kejahatan perampokan bersenjata, yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok Los Macheteros, sebuah sindikat kejahatan yang berpusat di Puerto Rico. Victor terlibat dalam aksi perampokan uang bank yang dibawa oleh perusahaan keamanan Wells Fargo di West Hartford, Connecticut, pada tanggal 12 September 1983.
Victor merampok uang senilai US$ 7,000,000 dan menghilang setelah perampokan tersebut. Hingga hari ini polisi masih mencari keberadaan Victor, namun belum menemukannya. Besar kemungkinan dia kini berada di Cuba.
2. GLEN STEWART GODWIN
Godwin adalah seorang mekanik dan buruh bangunan. Pada tahun 1980, dia dan rekannya - Frank Soto Jr - melakukan perampokan pada pengedar narkoba dan pilot pesawat udara, Kim Robert LeValley, yang dulunya adalah juga sahabat mereka. Mereka berhasil membunuh Kim di kondominiumnya, kemudian memasukkan mayat Kim ke dalam truk dan meledakkannya di tengah gurun.
Polisi berhasil mengungkap aksi kejahatan ini, dan menangkap Soto dan Godwin dengan sangkaan tindakan pembunuhan tingkat pertama. Soto dihukum 25 tahun penjara, dan Godwin 26 tahun penjara.
Tahun 1987, Godwin berhasil melarikan diri dari Folsom State Prison, dan sempat menghilang ke Meksiko. Jejaknya terendus setelah dia tertangkap dalam aksi jual-beli narkoba di Puerto Vallarta, Meksiko. Saat proses ekstradisi kembali ke Amerika, Godwin membunuh anggota kartel narkoba Meksiko di dalam penjara. Akibatnya, proses ekstradisi diundur, dan Godwin mendapatkan kesempatan untuk mengatur skenario pelarian berikutnya. Dia berhasil kabur dari penjara di Meksiko bulan September 1991, dan menghilang hingga hari ini.
Polisi menduga Godwin masih berada di daerah Amerika Latin, dan menggunakan beberapa nama palsu seperti Dennis Harold McWilliams, Nigel Lopez, atau Miguel Carrera.
3. ROBERT WILLIAM FISHER
Dikenal dengan panggilan "Bobby", dia adalah buronan polisi yang dicari karena membunuh istri dan kedua anaknya di Scottdale, Arizona, Amerika Serikat pada tanggal 10 April 2001.
Fisher adalah veteran Angkatan Laut, yang memiliki permasalahan kehidupan pernikahan dengan istrinya, Mary Cooper, yang dinikahinya tahun 1987. Sejak awal, Fisher memiliki karakter sebagai pria yang emosional dan seorang ayah yang sangat aneh di mata anak-anaknya. Seminggu sebelum kematiannya, Mary memberitahu teman-temannya kalau dia akan bercerai dari suaminya. Dan semalam sebelum kejadian, tanggal 9 April 2001, para tetangga mendengar suara pertengkaran yang hebat di rumah Fisher pukul 22.30.
Tanggal 10 April 2001, Fisher diduga menembak bagian belakang kepala istrinya, kemudian menggorok leher kedua anak mereka, Brittney Fisher (12 tahun) dan Robert William Fisher Jr (10 tahun). Setelah itu, Fisher diduga dengan sengaja meledakkan rumahnya dengan menyulut api pada tabung gas. Ledakan keras yang terjadi tidak saja menghancurkan rumah Fisher namun juga merusak rumah tetangganya yang berjarak hingga 800 meter dari tempat kejadian. Fisher menghilang setelah kejadian tersebut.
Fisher terakhir disinyalir berada di sekitar Tonto National Forest, sekitar 94 kilometer arah selatan Scottdale, setelah polisi menemukan mobil toyota 4Runner-nya di lokasi tersebut. Hingga hari ini, polisi tidak menemukan jejak Fisher. Diduga dia kini berada di Florida atau New Mexico, dan telah mengubah identitasnya.
4. ALEXIS FLORES
Pria kelahiran Honduras 18 Juli 1975 ini terbukti secara meyakinkan sebagai pelaku pemerkosaan dan pembunuhan kejam atas Iriana deJesus, seorang anak berusia 5 tahun. Kasusnya terjadi pada tahun 2000 di Philadelphia, Amerika Serikat. Sayangnya, sampel DNA yang membuktikan bahwa Flores adalah pelaku kejahatan tersebut baru muncul pada bulan Maret 2007, di mana Flores telah dideportasi ke Honduras dan menghilang.
Tahun 2002, Flores ditangkap di Arizona, dengan tuduhan pengutilan di sebuah tempat pembelanjaan. Karena tidak memiliki surat keimigrasian, Flores kemudian dideportasi ke Honduras. Pasca pemulangan ke Honduras, Flores kemudian menghilang kembali. Setelah bukti kasus pembunuhan deJesus didapat, polisi mengeluarkan Surat Penangkapan atas Flores. Namun sayangnya, hingga hari ini, jejak Flores tidak ditemukan. Diduga, Flores masih tinggal di Honduras atau mungkin sudah berhasil masuk kembali ke Amerika Serikat dengan cara ilegal.
5. JASON DEREK BROWN
Pria kelahiran 1 Juli 1969 ini menjadi buronan paling dicari FBI saat ini setelah melakukan perampokan dan pembunuhan tingkat pertama di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat tanggal 29 November 2004. Perampokan tersebut terjadi di 4915 E. Ray Road, di luar Bioskop AMC Ahwatukee 24, Phoenix. Sebuah kendaraan sekuritas yang membawa uang dan melintas di jalan tersebut, ditembaki oleh seseorang yang mengenakan jaket berpenutup kepala. Aksi tersebut menyebabkan pengemudi mobil tersebut - Robert Keith Palomares, 24 tahun - tewas di tempat, dan uang yang dibawanya senilai US$ 56,000 raib dibawa pelaku.
Melalui olah TKP dan pemeriksaan sidik jari, ditemukan pelakunya adalah Jason Derek Brown. Surat penangkapan Brown dikeluarkan tanggal 4 Desember 2004. Namun pada saat itu, Brown telah melarikan diri, dan disinyalir bersembunyi di Henderson, Nevada. Di sana, Brown mencuri sebuah mobil BMW dan melarikan diri ke Las Vegas. Di sana, dia menukar mobil curiannya dengan mobil curian lain, Cadillac Escalade warna hitam, dan membawanya ke South Orange County, kemudian menginap di San Diego. Setelah nyaris tertangkap di San Diego, Brown melanjutkan pelariannya ke Portland, dan menghilang.
Tanggal 16 Januari 2005, pihak berwajib menemukan mobil Cadillac yang dicuri Brown terparkir di Portland International Airport, Oregon. Diduga, Brown telah melarikan diri ke luar negeri menggunakan paspor palsu dan nama samaran. Diduga saat ini Brown telah terbang ke negara-negara di Asia yang pengawasan imigrasinya tidak ketat. Mungkinkah dia ada di Indonesia?
6. EDUARDO "RICHOLM" RAVELO
Pria keturunan Meksiko kelahiran 13 Oktober 1968 ini adalah Kepala Geng Barrio Azteca (dikenal juga sebagai Los Aztecas, sebuah geng Meksiko - Amerika berbasis di El Paso, Texas, dan terkenal sebagai organisasi sindikat kriminal paling kejam di Amerika Serikat dengan anggota lebih dari 3,000 orang yang tersebar di hampir seluruh kota Amerika, seperti New Mexiko, Texas, Massachusetts, dan Pensylvania. Bisnis utama geng ini adalah penyelundupan narkoba dan disebut DEA sebagai pemasok narkoba terbesar di Amerika Serikat dan memegang 70% rantai distribusi narkoba di negara tersebut).
Ravelo memiliki 600 anggota aktif yang mengendalikan arus peredaran narkoba Meksiko - Amerika Serikat. Selain itu, dia pun didakwa melakukan aktivitas ilegal, seperti penyelundupan senjata, pencurian mobil, kontrak pembunuhan, pencucian uang, penculikan, pembunuhan, prostitusi, penyelundupan manusia, dan lain-lain.
Meski banyak bukti menguatkan yang dapat menyeret Ravelo ke meja hijau, tidak mudah untuk bisa menangkapnya karena keberadaan Ravelo saat ini tidak diketahui. FBI menduga Ravelo beserta anak dan istrinya mungkin berada di Ciudad Juarez, yang berbatasan dengan El Paso, "ibu kota pemerintahan" Geng Barrio Azteca. Di sana, Ravelo dilindungi oleh pengawal, pasukan, dan ratusan anggota loyal Barrio Azteca bersenjata lengkap yang siap mati untuk Ravelo.
7. SEMION YUDKOVICH MOGILEVICH
Mogilevich (lahir di Ukraina, 30 Juni 1946) ditengarai sebagai "Bos Besar" sindikat Mafia Rusia di seluruh dunia. Pria berjuluk "Don Semyon" atau "The Brainy Don" (karena kecerdasannya dalam mengendalikan kartel dan bisnis intenasionalnya) ini disebut FBI sebagai "Ketua Geng paling berbahaya di dunia".
Aksinya yang paling meresahkan adalah pencucian uang yang dilakukannya bersama Inkombank dan Bank Menatep (bank Rusia) melalui Bank of New York sehingga merugikan Amerika Serikat lebih dari US$ 10 milyar. Selain itu Mogilevich juga ditengarai melakukan pengemplangan pajak, penipuan terhadap investor, penyelundupan senjata api dan narkoba.
Saat ini Mogilevich diduga bersembunyi di Rusia dan di bawah perlindungan Solntsevskaya Bratva, organisasi kriminal terbesar dan paling kejam di negara tersebut. Selain itu, Mogilevich tergolong orang yang paling sulit untuk disentuh karena dia dekat dengan para politisi dan pejabat Rusia, seperti mantan Gubernur Moskow Dmytro Firtash dan mantan Ketua Security Service of Ukraine (Sluzhba Bezpeky Ukrayiny; SBU) Oleksandr Turchynov.
8. FIDEL URBINA
Pria keturunan Meksiko-Amerika yang lahir 24 april 1975 ini tadinya adalah pekerja di sebuah bengkel mobil di Chicago. Namun pada bulan Maret 1998 dia melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita pramusaji sebuah restoran. Tujuh bulan kemudian, dia melakukan kembali pemerkosaan - kini disertai dengan pembunuhan keji - atas Gabriella Torres, seorang mahasiswi Chicago. Mayat Torres ditemukan dalam bagasi mobil yang sengaja dibakar di sebuah gang kecildi Chicago.
Sejak saat itu, Urbina menghilang dan dinyatakan buron oleh FBI. Diduga saat ini dia sedang bersembunyi di Meksiko. Namun dari penelurusan yang dilakukan oleh FBI dan pihak berwajib di Meksiko, tidak ada tanda-tanda jika pria tersebut ada di sana. Meski FBI menyiapkan hadiah US$ 100,000 bagi siapapun yang bisa memberikan informasi serta mengetahui keberadaan Urbina, namun hingga hari ini Urbina belum juga ditemukan.
9. JOSE MANUEL GARCIA GUEVARA
Pada tanggal 19 Februari 2008, Guevara - yang kala itu tinggal bersama 4 orang temannya di sebuah mobil trailer yang terparkir di Lake Charles, Louisiana, Amerika Serikat - masuk ke mobil trailer milik orang lain, memerkosa serta membunuh Wanda Barton (26 tahun) yang tinggal di dalam trailer tersebut.
Setelah kejadian itu, Guevara diketahui melarikan diri dengan menaiki bis ke Dallas, Texas. Pihak berwajib menduga dia kini telah kembali ke Meksiko, dan bersembunyi di rumah keluarganya di Rioverde, San Luis Potosi. Meski demikian, hingga hari keberadaannya belum diketahui.
10. WILLIAM BRADFORD BISHOP,JR.
Buronan FBI terakhir ini adalah seorang pria yang sangat licin dan luar biasa sadis. Lahir tanggal 1 Agustus 1936, pria ini mengantungi beberapa gelar sarjana dari beberapa universitas ternama di Amerika Serikat dan Afrika Selatan. Tidak hanya itu, dia pun menguasai beberapa bahasa asing seperti Perancis, Serbia-Kroasi, Italia, dan Spanyol. Bishop terakhir bekerja sebagai staf Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan menempati berbagai posisi di luar Amerika Serikat. Jabatan terakhirnya adalah Asisten Kepala Divisi Aktivitas Khusus dan Perdagangan Komersil (Assistant Chief in The Division of Special Activities and Commercial Treaties) yang berlokasi di Kantor Pusat Departemen Luar Negeri di Washington.
Meski menduduki berbagai jabatan yang cukup berpotensi, namun ternyata Bishop kemudian menyadari karirnya tidak akan pernah meningkat. Dia tidak pernah dipromosikan untuk menduduki posisi yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan dirinya frustrasi dan mengalami depresi. Sejak awal 1976, dia mengalami insomnia dan memulai pengobatannya dengan meminum obat Serax (Oxazepam; obat untuk mengobati masalah sulit tidur).
Pada tanggal 1 Maret 1976, Bishop pamit pulang pada Sekretarisnya karena merasa tidak enak badan. Namun belakangan diketahui kalau dia tidak pulang, namun ke POCH Hardware di Westfield Montgomery Mall yang terletak di antara River Road dan Falls Road (di Bethesda, Maryland), kemudian membeli palu, sekop, dan tabung gas.
Dia tiba di rumahnya yang terletak dekat mal, sekitar pukul 19.30 malam. Setelah menidurkan anak-anaknya (William Bradford Bishop III, 14 tahun; Brenton Germain Bishop, 10 tahun; dan Geoffery Coder Bishop, 5 tahun), sekitar pukul 20.00, dia menghabisi istrinya yang sudah tertidur. Selanjutnya Bishop menghabisi ibunya yang baru pulang. Dan terakhir, dia menghabisi ketiga anaknya yang sudah tertidur.
Kesemua korbannya dimasukkan ke dalam mobil stasion wagon miliknya, lalu dibawa ke daerah penuh pohon di jalan tol KM 94 arah North Carolina (sekitar 443 kilometer, dengan waktu tempuh 6 jam perjalanan mengendarai mobil). Di sana, dia menggali sebuah lubang dangkal dan memasukkan semua korban ke lubang tersebut, dan membakarnya. Setelah itu, Bishop pergi dan menghilang. Petugas Hutan (Forest Ranger) menemukan korban di lubang tersebut keesokan harinya (2 Maret 1976) kemudian melaporkan kepada pihak berwajib.
Polisi kemudian menemukan, bahwa di hari yang sama dengan penemuan korban tersebut, Bishop mampir ke sebuah toko olah raga di Jacksonville, North Carolina, dan membeli sepatu tenis dengan menggunakan kartu kredit.
Tanggal 18 Maret 1976, mobil yang dikemudikan Bishop ditemukan di Great Smoky Mountains National Park, yang berlokasi 640 kilometer dari lokasi kejadian. Di dalam mobil tersebut ditemukan selimut berlumuran darah, makanan anjing, dan ban serep penuh darah di bagasi.
Karena aturan imigrasi Amerika Serikat pada masa itu masih membebaskan petugas negara untuk berpergian ke luar negeri tanpa surat referensi dari kantornya, maka Bishop berhasil kabur dari negaranya menggunakan paspor diplomat yang dimilikinya. Sejak tahun 1976, Bishop beberapa kali terlacak berada di Belgia, Inggris, Finlandia, Belanda, Jerman, Yunani, Italia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.
Tahun 2010, pihak berwajib mensinyalir Bishop tingal di Sorrento, Italia, dan bekerja sebagai seorang guru. Meski demikian, setelah ditelusuri, fakta ini tidak benar. Hingga hari ini, keberadaan Bishop menjadi misteri dan tidak ada orang yang tahu di mana dia berada.
Kasus pembunuhan yang dilakukan Bishop menjadi fenomenal dan bahan pembicaraan selama bertahun-tahun di Amerika Serikat. Meski telah 38 tahun, namun kasus Bishop belum juga terungkap. Terlebih lagi, motif pembunuhan yang dilakukannya pada anggota keluarganya pun hingga hari ini belum jelas.
Namanya menjadi populer setelah Coup de Grass, grup musik beraliran bluegrass (sejenis musik sealiran dengan country-folk) pada tahun 1978 merilis lagu "The Ballad of Bradford Bishop". Lagu yang ditulis Steve Lasko dan Steve Deady - terdapat di album "Rhythm and Bluegrass" - ini sukses dan sering diputar di radio di masa itu. Selain itu, pada tahun 1980, novelis Carolyn Banks merilis novelnya yang berjudul "The Darkroom", yang didasarkan pada kasus pembunuhan Bradford Bishop.
Benar-tidaknya kabar tersebut, mungkin sebaiknya kita tanggapi dengan bijaksana dan hati-hati. Namun tidak ada salahnya kita pun mengetahui, apakah ada lagi buronan kriminal berbahaya, yang saat ini sedang bersembunyi dan menyusup di negara kita?
Baru-baru ini, tepatnya 10 April 2014 silam, Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat, mengeluarkan daftar terbaru para kriminal berbahaya yang paling dicari. Ada banyak pelaku kriminal yang dicari, namun ada 10 di antaranya yang dianggap paling berbahaya yang saat ini statusnya hilang atau melarikan diri dan sedang diburu oleh FBI. Daftar ini perlu kita ketahui, mengingat bisa saja ada di antara mereka yang menyusup dan berada di antara kita, seperti halnya kriminal yang menyaru sebagai guru di sebuah sekolah di Indonesia. Dan berikut ini adalah 10 kriminal tersebut.
1. VICTOR MANUEL GERENA
Pria kelahiran 24 Juni 1958 ini adalah pelaku kejahatan perampokan bersenjata, yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok Los Macheteros, sebuah sindikat kejahatan yang berpusat di Puerto Rico. Victor terlibat dalam aksi perampokan uang bank yang dibawa oleh perusahaan keamanan Wells Fargo di West Hartford, Connecticut, pada tanggal 12 September 1983.
Victor merampok uang senilai US$ 7,000,000 dan menghilang setelah perampokan tersebut. Hingga hari ini polisi masih mencari keberadaan Victor, namun belum menemukannya. Besar kemungkinan dia kini berada di Cuba.
2. GLEN STEWART GODWIN
Godwin adalah seorang mekanik dan buruh bangunan. Pada tahun 1980, dia dan rekannya - Frank Soto Jr - melakukan perampokan pada pengedar narkoba dan pilot pesawat udara, Kim Robert LeValley, yang dulunya adalah juga sahabat mereka. Mereka berhasil membunuh Kim di kondominiumnya, kemudian memasukkan mayat Kim ke dalam truk dan meledakkannya di tengah gurun.
Polisi berhasil mengungkap aksi kejahatan ini, dan menangkap Soto dan Godwin dengan sangkaan tindakan pembunuhan tingkat pertama. Soto dihukum 25 tahun penjara, dan Godwin 26 tahun penjara.
Tahun 1987, Godwin berhasil melarikan diri dari Folsom State Prison, dan sempat menghilang ke Meksiko. Jejaknya terendus setelah dia tertangkap dalam aksi jual-beli narkoba di Puerto Vallarta, Meksiko. Saat proses ekstradisi kembali ke Amerika, Godwin membunuh anggota kartel narkoba Meksiko di dalam penjara. Akibatnya, proses ekstradisi diundur, dan Godwin mendapatkan kesempatan untuk mengatur skenario pelarian berikutnya. Dia berhasil kabur dari penjara di Meksiko bulan September 1991, dan menghilang hingga hari ini.
Polisi menduga Godwin masih berada di daerah Amerika Latin, dan menggunakan beberapa nama palsu seperti Dennis Harold McWilliams, Nigel Lopez, atau Miguel Carrera.
3. ROBERT WILLIAM FISHER
Dikenal dengan panggilan "Bobby", dia adalah buronan polisi yang dicari karena membunuh istri dan kedua anaknya di Scottdale, Arizona, Amerika Serikat pada tanggal 10 April 2001.
Fisher adalah veteran Angkatan Laut, yang memiliki permasalahan kehidupan pernikahan dengan istrinya, Mary Cooper, yang dinikahinya tahun 1987. Sejak awal, Fisher memiliki karakter sebagai pria yang emosional dan seorang ayah yang sangat aneh di mata anak-anaknya. Seminggu sebelum kematiannya, Mary memberitahu teman-temannya kalau dia akan bercerai dari suaminya. Dan semalam sebelum kejadian, tanggal 9 April 2001, para tetangga mendengar suara pertengkaran yang hebat di rumah Fisher pukul 22.30.
Tanggal 10 April 2001, Fisher diduga menembak bagian belakang kepala istrinya, kemudian menggorok leher kedua anak mereka, Brittney Fisher (12 tahun) dan Robert William Fisher Jr (10 tahun). Setelah itu, Fisher diduga dengan sengaja meledakkan rumahnya dengan menyulut api pada tabung gas. Ledakan keras yang terjadi tidak saja menghancurkan rumah Fisher namun juga merusak rumah tetangganya yang berjarak hingga 800 meter dari tempat kejadian. Fisher menghilang setelah kejadian tersebut.
Fisher terakhir disinyalir berada di sekitar Tonto National Forest, sekitar 94 kilometer arah selatan Scottdale, setelah polisi menemukan mobil toyota 4Runner-nya di lokasi tersebut. Hingga hari ini, polisi tidak menemukan jejak Fisher. Diduga dia kini berada di Florida atau New Mexico, dan telah mengubah identitasnya.
4. ALEXIS FLORES
Pria kelahiran Honduras 18 Juli 1975 ini terbukti secara meyakinkan sebagai pelaku pemerkosaan dan pembunuhan kejam atas Iriana deJesus, seorang anak berusia 5 tahun. Kasusnya terjadi pada tahun 2000 di Philadelphia, Amerika Serikat. Sayangnya, sampel DNA yang membuktikan bahwa Flores adalah pelaku kejahatan tersebut baru muncul pada bulan Maret 2007, di mana Flores telah dideportasi ke Honduras dan menghilang.
Tahun 2002, Flores ditangkap di Arizona, dengan tuduhan pengutilan di sebuah tempat pembelanjaan. Karena tidak memiliki surat keimigrasian, Flores kemudian dideportasi ke Honduras. Pasca pemulangan ke Honduras, Flores kemudian menghilang kembali. Setelah bukti kasus pembunuhan deJesus didapat, polisi mengeluarkan Surat Penangkapan atas Flores. Namun sayangnya, hingga hari ini, jejak Flores tidak ditemukan. Diduga, Flores masih tinggal di Honduras atau mungkin sudah berhasil masuk kembali ke Amerika Serikat dengan cara ilegal.
5. JASON DEREK BROWN
Pria kelahiran 1 Juli 1969 ini menjadi buronan paling dicari FBI saat ini setelah melakukan perampokan dan pembunuhan tingkat pertama di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat tanggal 29 November 2004. Perampokan tersebut terjadi di 4915 E. Ray Road, di luar Bioskop AMC Ahwatukee 24, Phoenix. Sebuah kendaraan sekuritas yang membawa uang dan melintas di jalan tersebut, ditembaki oleh seseorang yang mengenakan jaket berpenutup kepala. Aksi tersebut menyebabkan pengemudi mobil tersebut - Robert Keith Palomares, 24 tahun - tewas di tempat, dan uang yang dibawanya senilai US$ 56,000 raib dibawa pelaku.
Melalui olah TKP dan pemeriksaan sidik jari, ditemukan pelakunya adalah Jason Derek Brown. Surat penangkapan Brown dikeluarkan tanggal 4 Desember 2004. Namun pada saat itu, Brown telah melarikan diri, dan disinyalir bersembunyi di Henderson, Nevada. Di sana, Brown mencuri sebuah mobil BMW dan melarikan diri ke Las Vegas. Di sana, dia menukar mobil curiannya dengan mobil curian lain, Cadillac Escalade warna hitam, dan membawanya ke South Orange County, kemudian menginap di San Diego. Setelah nyaris tertangkap di San Diego, Brown melanjutkan pelariannya ke Portland, dan menghilang.
Tanggal 16 Januari 2005, pihak berwajib menemukan mobil Cadillac yang dicuri Brown terparkir di Portland International Airport, Oregon. Diduga, Brown telah melarikan diri ke luar negeri menggunakan paspor palsu dan nama samaran. Diduga saat ini Brown telah terbang ke negara-negara di Asia yang pengawasan imigrasinya tidak ketat. Mungkinkah dia ada di Indonesia?
6. EDUARDO "RICHOLM" RAVELO
Pria keturunan Meksiko kelahiran 13 Oktober 1968 ini adalah Kepala Geng Barrio Azteca (dikenal juga sebagai Los Aztecas, sebuah geng Meksiko - Amerika berbasis di El Paso, Texas, dan terkenal sebagai organisasi sindikat kriminal paling kejam di Amerika Serikat dengan anggota lebih dari 3,000 orang yang tersebar di hampir seluruh kota Amerika, seperti New Mexiko, Texas, Massachusetts, dan Pensylvania. Bisnis utama geng ini adalah penyelundupan narkoba dan disebut DEA sebagai pemasok narkoba terbesar di Amerika Serikat dan memegang 70% rantai distribusi narkoba di negara tersebut).
Ravelo memiliki 600 anggota aktif yang mengendalikan arus peredaran narkoba Meksiko - Amerika Serikat. Selain itu, dia pun didakwa melakukan aktivitas ilegal, seperti penyelundupan senjata, pencurian mobil, kontrak pembunuhan, pencucian uang, penculikan, pembunuhan, prostitusi, penyelundupan manusia, dan lain-lain.
Meski banyak bukti menguatkan yang dapat menyeret Ravelo ke meja hijau, tidak mudah untuk bisa menangkapnya karena keberadaan Ravelo saat ini tidak diketahui. FBI menduga Ravelo beserta anak dan istrinya mungkin berada di Ciudad Juarez, yang berbatasan dengan El Paso, "ibu kota pemerintahan" Geng Barrio Azteca. Di sana, Ravelo dilindungi oleh pengawal, pasukan, dan ratusan anggota loyal Barrio Azteca bersenjata lengkap yang siap mati untuk Ravelo.
7. SEMION YUDKOVICH MOGILEVICH
Mogilevich (lahir di Ukraina, 30 Juni 1946) ditengarai sebagai "Bos Besar" sindikat Mafia Rusia di seluruh dunia. Pria berjuluk "Don Semyon" atau "The Brainy Don" (karena kecerdasannya dalam mengendalikan kartel dan bisnis intenasionalnya) ini disebut FBI sebagai "Ketua Geng paling berbahaya di dunia".
Aksinya yang paling meresahkan adalah pencucian uang yang dilakukannya bersama Inkombank dan Bank Menatep (bank Rusia) melalui Bank of New York sehingga merugikan Amerika Serikat lebih dari US$ 10 milyar. Selain itu Mogilevich juga ditengarai melakukan pengemplangan pajak, penipuan terhadap investor, penyelundupan senjata api dan narkoba.
Saat ini Mogilevich diduga bersembunyi di Rusia dan di bawah perlindungan Solntsevskaya Bratva, organisasi kriminal terbesar dan paling kejam di negara tersebut. Selain itu, Mogilevich tergolong orang yang paling sulit untuk disentuh karena dia dekat dengan para politisi dan pejabat Rusia, seperti mantan Gubernur Moskow Dmytro Firtash dan mantan Ketua Security Service of Ukraine (Sluzhba Bezpeky Ukrayiny; SBU) Oleksandr Turchynov.
8. FIDEL URBINA
Pria keturunan Meksiko-Amerika yang lahir 24 april 1975 ini tadinya adalah pekerja di sebuah bengkel mobil di Chicago. Namun pada bulan Maret 1998 dia melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita pramusaji sebuah restoran. Tujuh bulan kemudian, dia melakukan kembali pemerkosaan - kini disertai dengan pembunuhan keji - atas Gabriella Torres, seorang mahasiswi Chicago. Mayat Torres ditemukan dalam bagasi mobil yang sengaja dibakar di sebuah gang kecildi Chicago.
Sejak saat itu, Urbina menghilang dan dinyatakan buron oleh FBI. Diduga saat ini dia sedang bersembunyi di Meksiko. Namun dari penelurusan yang dilakukan oleh FBI dan pihak berwajib di Meksiko, tidak ada tanda-tanda jika pria tersebut ada di sana. Meski FBI menyiapkan hadiah US$ 100,000 bagi siapapun yang bisa memberikan informasi serta mengetahui keberadaan Urbina, namun hingga hari ini Urbina belum juga ditemukan.
9. JOSE MANUEL GARCIA GUEVARA
Pada tanggal 19 Februari 2008, Guevara - yang kala itu tinggal bersama 4 orang temannya di sebuah mobil trailer yang terparkir di Lake Charles, Louisiana, Amerika Serikat - masuk ke mobil trailer milik orang lain, memerkosa serta membunuh Wanda Barton (26 tahun) yang tinggal di dalam trailer tersebut.
Setelah kejadian itu, Guevara diketahui melarikan diri dengan menaiki bis ke Dallas, Texas. Pihak berwajib menduga dia kini telah kembali ke Meksiko, dan bersembunyi di rumah keluarganya di Rioverde, San Luis Potosi. Meski demikian, hingga hari keberadaannya belum diketahui.
10. WILLIAM BRADFORD BISHOP,JR.
Buronan FBI terakhir ini adalah seorang pria yang sangat licin dan luar biasa sadis. Lahir tanggal 1 Agustus 1936, pria ini mengantungi beberapa gelar sarjana dari beberapa universitas ternama di Amerika Serikat dan Afrika Selatan. Tidak hanya itu, dia pun menguasai beberapa bahasa asing seperti Perancis, Serbia-Kroasi, Italia, dan Spanyol. Bishop terakhir bekerja sebagai staf Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan menempati berbagai posisi di luar Amerika Serikat. Jabatan terakhirnya adalah Asisten Kepala Divisi Aktivitas Khusus dan Perdagangan Komersil (Assistant Chief in The Division of Special Activities and Commercial Treaties) yang berlokasi di Kantor Pusat Departemen Luar Negeri di Washington.
Diperkirakan wajah Bishop saat ini adalah seperti sketsa di atas |
Pada tanggal 1 Maret 1976, Bishop pamit pulang pada Sekretarisnya karena merasa tidak enak badan. Namun belakangan diketahui kalau dia tidak pulang, namun ke POCH Hardware di Westfield Montgomery Mall yang terletak di antara River Road dan Falls Road (di Bethesda, Maryland), kemudian membeli palu, sekop, dan tabung gas.
Dia tiba di rumahnya yang terletak dekat mal, sekitar pukul 19.30 malam. Setelah menidurkan anak-anaknya (William Bradford Bishop III, 14 tahun; Brenton Germain Bishop, 10 tahun; dan Geoffery Coder Bishop, 5 tahun), sekitar pukul 20.00, dia menghabisi istrinya yang sudah tertidur. Selanjutnya Bishop menghabisi ibunya yang baru pulang. Dan terakhir, dia menghabisi ketiga anaknya yang sudah tertidur.
Kesemua korbannya dimasukkan ke dalam mobil stasion wagon miliknya, lalu dibawa ke daerah penuh pohon di jalan tol KM 94 arah North Carolina (sekitar 443 kilometer, dengan waktu tempuh 6 jam perjalanan mengendarai mobil). Di sana, dia menggali sebuah lubang dangkal dan memasukkan semua korban ke lubang tersebut, dan membakarnya. Setelah itu, Bishop pergi dan menghilang. Petugas Hutan (Forest Ranger) menemukan korban di lubang tersebut keesokan harinya (2 Maret 1976) kemudian melaporkan kepada pihak berwajib.
Polisi kemudian menemukan, bahwa di hari yang sama dengan penemuan korban tersebut, Bishop mampir ke sebuah toko olah raga di Jacksonville, North Carolina, dan membeli sepatu tenis dengan menggunakan kartu kredit.
Tanggal 18 Maret 1976, mobil yang dikemudikan Bishop ditemukan di Great Smoky Mountains National Park, yang berlokasi 640 kilometer dari lokasi kejadian. Di dalam mobil tersebut ditemukan selimut berlumuran darah, makanan anjing, dan ban serep penuh darah di bagasi.
Karena aturan imigrasi Amerika Serikat pada masa itu masih membebaskan petugas negara untuk berpergian ke luar negeri tanpa surat referensi dari kantornya, maka Bishop berhasil kabur dari negaranya menggunakan paspor diplomat yang dimilikinya. Sejak tahun 1976, Bishop beberapa kali terlacak berada di Belgia, Inggris, Finlandia, Belanda, Jerman, Yunani, Italia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.
Tahun 2010, pihak berwajib mensinyalir Bishop tingal di Sorrento, Italia, dan bekerja sebagai seorang guru. Meski demikian, setelah ditelusuri, fakta ini tidak benar. Hingga hari ini, keberadaan Bishop menjadi misteri dan tidak ada orang yang tahu di mana dia berada.
Kasus pembunuhan yang dilakukan Bishop menjadi fenomenal dan bahan pembicaraan selama bertahun-tahun di Amerika Serikat. Meski telah 38 tahun, namun kasus Bishop belum juga terungkap. Terlebih lagi, motif pembunuhan yang dilakukannya pada anggota keluarganya pun hingga hari ini belum jelas.
Namanya menjadi populer setelah Coup de Grass, grup musik beraliran bluegrass (sejenis musik sealiran dengan country-folk) pada tahun 1978 merilis lagu "The Ballad of Bradford Bishop". Lagu yang ditulis Steve Lasko dan Steve Deady - terdapat di album "Rhythm and Bluegrass" - ini sukses dan sering diputar di radio di masa itu. Selain itu, pada tahun 1980, novelis Carolyn Banks merilis novelnya yang berjudul "The Darkroom", yang didasarkan pada kasus pembunuhan Bradford Bishop.
Comments
Post a Comment