Mitos dan Fakta Tentang Wine
Bagi beberapa kalangan tertentu, Wine atau anggur adalah minuman yang merupakan minuman prestise yang menggambarkan tingkat sosial mereka. Tidak heran jika minum wine biasanya dilakukan hanya pada acara-acara khusus saja, seperti dinner gathering, maupun pesta ekslusif tertentu. Sebagai minuman yang cukup prestisius, banyak orang yang kemudian "membuat" beberapa mitos tertentu untuk menjelaskan mengapa Wine menjadi minuman yang prestisius. Well... ada beberapa mitos yang benar, tetapi tidak sedikit mitos itu hanyalah obrolan kosong yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Berikut ini adalah beberapa mitos Wine yang cukup populer dibicarakan dan dipercaya. Padahal faktanya bukan seperti itu.
MITOS : WINE YANG MAHAL ADALAH WINE YANG BAIK
FAKTA : Sudah bukan rahasia lagi jika orang awam menilai Wine berdasarkan harganya. Semakin mahal sebuah Wine, maka semakin baiklah Wine tersebut. Dan tentu saja pemilik Wine tersebut akan sangat bangga dengan Wine yang dimilikinya tersebut. Padahal harga Wine tidak ada hubungannya dengan kualitas Wine itu. Mahalnya sebotol Wine biasanya dipengaruhi oleh banyak faktor. Lokasi pembuatan, Brand Image, dan perbedaan kurs mata uang, adalah faktor utama yang mempengaruhi harga sebuah produk Wine.
MITOS : WINE PRODUK MASSAL KUALITASNYA KURANG BAIK JIKA DIBANDING WINE PRODUK EKSLUSIF (BOUTIQUE WINE)
FAKTA : Konsep bahwa produk masal memiliki kualitas yang rendah, tidak berlaku untuk Wine. Memang ada beberapa perusahaan yang memproduksi Wine secara massal dan didistribusikan ke seluruh dunia dengan harga yang sangat kompetitif. Namun proses pengerjaannya tidak berarti asal-asalan. Hal sudah terbukti dengan banyaknya produk Wine massal yang justru memiliki rasa dan kualitas yang jauh lebih baik daripada Wine yang diproduksi terbatas.
MITOS : WINE BERWARNA KECOKLATAN ADALAH WINE MUDA YANG PERLU DISIMPAN LEBIH LAMA LAGI UNTUK MENGHASILKAN RASA YANG LEBIH ENAK.
FAKTA : Justru Wine berwarna kecoklatan adalah Wine yang dihasilkan dari anggur yang tidak seimbang dan terlalu muda saat dipetik dan dijadikan anggur.Wine jenis ini biasanya mengandung asam dan alkohol sangat banyak, menjadikannya produk Wine yang kurang baik. Semakin lama disimpan akan membuatnya menjadi lebih asam dan kadar alkoholnya lebih tinggi. Tidak akan membuatnya menjadi Wine yang lebih baik.
MITOS : WINE YANG DISIMPAN DALAM BOTOL YANG TEBAL DAN BERAT ADALAH WINE YANG BERKUALITAS BAIK.
FAKTA : Botol yang tebal dan berat tidak ada hubungannya dengan kualitas Wine, tapi hanyalah sebuah bentuk sugesti yang ditanamkan oleh produsen Wine tersebut. Botol yang tebal dan berat memang tampak mewah di atas meja makan. Tetapi hanya itu, dan tidak menggambarkan kualitas Wine di dalamnya.
MITOS : WINE TERBAIK RASANYA TIDAK MANIS
FAKTA : Semua wine di muka bumi ini pasti rasanya manis. Rasa manis ini berasal dari rasa alami buah anggur yang difermentasi, sehingga menghasilkan sebuah rasa yang renyah, kenyal, dan khas. Semakin baik kualitas Wine, maka semakin khas pula rasa manis yang ditimbulkannya. Jadi jika Anda suka dengan Wine yang rasanya pahit, hambar, ataupun keras, mungkin yang Anda minum itu bukan Wine.
MITOS : WINE YANG TERBAIK SELALU BERWARNA MERAH
FAKTA : Inilah mitos yang sangat keliru yang hingga kini masih dipegang oleh para penikmat Wine. Mereka lupa kalau White Wine (Anggur Putih) seperti Champagne, Sauternes, dan German Rieslings - adalah Wine termahal, bahkan lebih mahal daripada Red Wine.
Berikut ini adalah beberapa mitos Wine yang cukup populer dibicarakan dan dipercaya. Padahal faktanya bukan seperti itu.
MITOS : WINE YANG MAHAL ADALAH WINE YANG BAIK
FAKTA : Sudah bukan rahasia lagi jika orang awam menilai Wine berdasarkan harganya. Semakin mahal sebuah Wine, maka semakin baiklah Wine tersebut. Dan tentu saja pemilik Wine tersebut akan sangat bangga dengan Wine yang dimilikinya tersebut. Padahal harga Wine tidak ada hubungannya dengan kualitas Wine itu. Mahalnya sebotol Wine biasanya dipengaruhi oleh banyak faktor. Lokasi pembuatan, Brand Image, dan perbedaan kurs mata uang, adalah faktor utama yang mempengaruhi harga sebuah produk Wine.
MITOS : WINE PRODUK MASSAL KUALITASNYA KURANG BAIK JIKA DIBANDING WINE PRODUK EKSLUSIF (BOUTIQUE WINE)
FAKTA : Konsep bahwa produk masal memiliki kualitas yang rendah, tidak berlaku untuk Wine. Memang ada beberapa perusahaan yang memproduksi Wine secara massal dan didistribusikan ke seluruh dunia dengan harga yang sangat kompetitif. Namun proses pengerjaannya tidak berarti asal-asalan. Hal sudah terbukti dengan banyaknya produk Wine massal yang justru memiliki rasa dan kualitas yang jauh lebih baik daripada Wine yang diproduksi terbatas.
MITOS : WINE BERWARNA KECOKLATAN ADALAH WINE MUDA YANG PERLU DISIMPAN LEBIH LAMA LAGI UNTUK MENGHASILKAN RASA YANG LEBIH ENAK.
FAKTA : Justru Wine berwarna kecoklatan adalah Wine yang dihasilkan dari anggur yang tidak seimbang dan terlalu muda saat dipetik dan dijadikan anggur.Wine jenis ini biasanya mengandung asam dan alkohol sangat banyak, menjadikannya produk Wine yang kurang baik. Semakin lama disimpan akan membuatnya menjadi lebih asam dan kadar alkoholnya lebih tinggi. Tidak akan membuatnya menjadi Wine yang lebih baik.
MITOS : WINE YANG DISIMPAN DALAM BOTOL YANG TEBAL DAN BERAT ADALAH WINE YANG BERKUALITAS BAIK.
FAKTA : Botol yang tebal dan berat tidak ada hubungannya dengan kualitas Wine, tapi hanyalah sebuah bentuk sugesti yang ditanamkan oleh produsen Wine tersebut. Botol yang tebal dan berat memang tampak mewah di atas meja makan. Tetapi hanya itu, dan tidak menggambarkan kualitas Wine di dalamnya.
MITOS : WINE TERBAIK RASANYA TIDAK MANIS
FAKTA : Semua wine di muka bumi ini pasti rasanya manis. Rasa manis ini berasal dari rasa alami buah anggur yang difermentasi, sehingga menghasilkan sebuah rasa yang renyah, kenyal, dan khas. Semakin baik kualitas Wine, maka semakin khas pula rasa manis yang ditimbulkannya. Jadi jika Anda suka dengan Wine yang rasanya pahit, hambar, ataupun keras, mungkin yang Anda minum itu bukan Wine.
MITOS : WINE YANG TERBAIK SELALU BERWARNA MERAH
FAKTA : Inilah mitos yang sangat keliru yang hingga kini masih dipegang oleh para penikmat Wine. Mereka lupa kalau White Wine (Anggur Putih) seperti Champagne, Sauternes, dan German Rieslings - adalah Wine termahal, bahkan lebih mahal daripada Red Wine.
Comments
Post a Comment