Bahan-Bahan Makanan Berbahaya Ada Di Sekitar Kita... Apa Saja?


Akhir-akhir ini, media sering mengulas tentang banyaknya beredar makanan yang menggunakan bahan yang tidak layak konsumsi karena dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh, keracunan, hingga kematian. Bahan-bahan tersebut adalah Boraks (Bleng), Tawas, dan Formalin. Namun tanpa disadari, ternyata masih banyak bahan tidak layak konsumsi lain yang juga dicampurkan ke dalam makanan yang kita makan. Bahan-bahan itu adalah :

MSG
Hingga hari ini, masih banyak makanan - terutama cemilan (snack) dan makanan kaleng - yang menggunakan Monosodium Glutamate atau yang lebih dikenal dengan sebutan MSG. Bahan ini digunakan untuk membuat makanan yang kita makan terasa lebih gurih dan enak. Saat dimakan, MSG memicu syaraf perasa dalam lidah menjadi lebih sensitif terhadap rasa, sehingga makanan apapun yang menggunakan MSG akan terasa jauh lebih enak daripada makanan tanpa MSG. Jika dikonsumsi berlebihan, MSG dapat menyebabkan kerusakan syaraf.


SODIUM NITRIT
Bahan ini biasanya digunakan sebagai pengawet daging dengan membuatnya menjadi merah dan tampak selalu segar. Jika digunakan dalam takaran yang tidak terlalu banyak, sebenarnya bahan ini tidak akan jadi masalah untuk dikonsumsi. Masalahnya, ada beberapa pengusaha nakal yang menambahkan bahan ini cukup banyak sehingga daging punya ketahanan yang lama dan tampak selalu segar hingga berbulan-bulan. Jika dikonsumsi (apalagi dalam jumlah yang besar), maka dapat memicu kanker.


ASPARTAME, SACCHARIN, ACESULFAME-K, & SUCROLASE / SUKROSA
Jika Anda rajin membaca komposisi bahan yang ditempelkan di setiap makanan atau minuman kaleng, salah satu atau beberapa bahan ini akan sering Anda jumpai. Kesemuanya masuk kategori bahan pemanis buatan yang secara medis sangat baik untuk orang-orang yang berdiet karena rendah kalori. Masalahnya, semua produk itu hanya boleh dikonsumsi dalam takaran yang sangat rendah. Beberapa orang tanpa sadar mengonsumsi makanan berbahan tersebut dalam takaran yang cukup tinggi, sehingga dapat berpotensi membuat konsumer berpotensi terkena kanker, sakit kepala, dan metabolisme tubuhnya terganggu.


GULA JAGUNG (HIGH FRUCTOSE CORN SYRUP)
Gula Jagung adalah gula alami yang biasa digunakan sebagai pengganti gula pasir yang dibuat dari tebu. Biasanya gula jagung digunakan pada yogurt, roti, sereal, dan kue. Kandungan kalori dan lemaknya yang lebih rendah daripada gula biasa, membuat orang berpikir kalau Gula Jagung jauh lebih aman dikonsumsi. Memang benar. Hanya saja : Gula Jagung sangat mudah diserap tubuh sehingga - bagi orang yang kurang berolah raga atau tidak melakukan diet lemak dan kalori - gula tersebut akan diubah tubuh menjadi lemak. Selain itu, Gula Jagung sangat sulit bermetabolisme dalam lever. Akibatnya, orang yang mengonsumsi Gula Jagung berpotensi lebih tinggi terkenal Diabetes Tipe 2, Sakit Jantung, Stroke, dan Kanker.


BENZOAT / ASAM BENZOAT (BHT, BHA, TBHQ)
Bahan kimia ini biasanya ditambahkan pada makanan kalengan yang mengandung lemak dan minyak, serta makanan kering yang instan seperti mie instant, dan berfungsi sebagai pengawet makanan kaleng dan makanan kering instan untuk mencegah makanan tersebut berbau tengik dan asam. Namun tanpa diketahui banyak orang, penggunaan bahan ini dapat memicu hiperaktif pada anak, asma, rhinitis, dermatitis, tumor, dan urticaria. Selain itu, mengonsumsi asam benzoat dalam mengganggu keseimbangan estrogen.


NITRIT
Nitrit adalah bahan tambahan yang digunakan pada hotdog, pepperoni, dan daging asap yang berfungsi untuk tetap mempertahankan warna merah makanan tersebut. Jika tidak, maka makanan tersebut akan berubah menjadi abu-abu. Masalahnya, ketika daging tersebut diolah dan dikonsumsi, nitrit berubah wujud menjadi nitrosamine, bahan pemicu kanker, terutama kanker otak dan leukimia.


POTASSIUM BROMATE
Bahan ini biasanya digunakan untuk pembuatan roti sehingga roti bisa mengembang lebih baik. Pemerintah di beberapa negara - termasuk Amerika - sejak beberapa tahun silam telah melarang penggunaan bahan ini karena merupakan carcinogen (pemicu kanker) yang sangat berbahaya.


KALSIUM SULFAT
Sulit dipercaya namun inilah yang terjadi. Kalsium Sulfat - atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kapur gipsum - yang biasanya digunakan dalam pertukangan untuk mengapur papan gipsum, justru digunakan sebagai bahan makanan. Baru-baru ini, di sebuah tayangan televisi ditampilkan penggunaan kapur tersebut untuk mengawetkan kripik buah. Sementara di bulan April 2012 silam, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Indragiri Hilir, Provinsi Riau, menemukan adanya industri rumahan pembuat tahu yang menggunakan kapur gipsum sebagai salah satu bahan utamanya. Gipsum sendiri adalah bahan kimia yang sama sekali tidak boleh dikonsumsi karena sangat beracun.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

10 Kata Makian Paling Populer di Dunia : Sejarah & Asal Usulnya

10 Video Klip Paling Vulgar dan "Berani"

10 Goyang Dangdut Paling Maut